Timbal (Pb) merupakan salah satu polutan udara yang memiliki dampak bagi kesehatan manusia. Penggunaan Pb masih dapat dijumpai sebagai penambah nilai oktan pada bahan bakar, meskipun dengan jumlah yang sangat terbatas. Timbal (Pb) merupakan salah satu polutan yang dihasilkan oleh aktivitas pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor. Sumber inilah yang paling banyak memberikan kontribusi kadar timbal (Pb) dalam udara. Timbal (Pb) merupakan ancaman yang serius karena menebarkan racun di udara sehingga memberikan efek buruk dalam jangka panjang bagi tubuh dengan absorbsi melalui kulit, pencernaan dan pernafasan sehingga timbal (Pb) dalam tubuh bersifat toksik dan akumulatif . Pengemudi merupakan salah satu kelompok yang terpapar oleh pajanan timbal dan karena sifatnya yang memiliki waktu paruh lama, Pb dalam darah dapat terakumulasi pada tulang dan memberikan dampak kesehatan yang buruk (Witcahyo, 2012).
Penelitian ini akan memberikan konstribusi yang besar bagi masyarakat, lingkungan dan sebagainya. Penelitian ini akan mengidentifikasi kadar timbal dalam darah responden ditinjau dari umur, masa kerja dan lama paparan dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan pendekatan observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke 5 responden telah terpapar Pb dengan nilai distribusi tertinggi pada 6,32 mg/L dan terendah pada 0,17 mg/L. Dari ke 5 responden tidak ditemukan kadar Pb dalam darah sopir angkot yang telah melampaui ambang batas.
Kata_kunci_: AAS, Timbal (Pb), Darah, Cemaran Udara