Mataram telah menjadi negeri besar. Satu per satu negeri Wilayah Timur (brang wetan) telah dikalahkan. Pada masa kekuasaan Prabu Pandhita Cakrakusuma atau dikenal dengan gelar Sultan Agung, Mataram telah menguasai hampir seluruh Tanah Jawa.
Namun ada sedikit ganjalan. Ibarat kerikil dalam sepatu, ada sebuah negeri kecil yang sangat mengganggu. Negeri itu bernama Betawi. Sebuah negeri yang dikuasai bangsa asing. Sebuah kumpeni (compagnie) dagang dari Belanda bercokol kuat dan mendirikan pemerintahan di Betawi. Sultan Agung merasa keberadaan Kumpeni Belanda akan mengancam kehidupan Tanah Jawa.
Mumpung negeri itu masih sebatas kota kecil. Ibarat api yang baru sebesar obor, Sultan Agung ingin menyiramnya dengan air. Sebuah ekspedisi dikirim ke Betawi di bawah pimpinan Pangeran Adipati Mandurareja. Pasukan besar dikirim dari seluruh wilayah mulai Madura, tanah mancanegara dan pesisir.
Penyerangan besar-besaran ini hampir saja membuahkan hasil. Pasukan Kumpeni Belanda kepayahan menghadapi pengepungan pasukan Mataram. Namun di hari terakhir, Kumpeni bertahan habis-habisan dengan segala cara. Bagaimana akhir kisah penyerangan ke Betawi ini? Apakah Kumpeni berhasil dilenyapkan? Atau malah semakin merajalela kekuasaannya? Simak terus dalam Babad Tanah Jawi jilid 2.