Perihal kecil yang sering kita lupa adalah bahagia tak selalu di ukur dengan materi, tak bisa di samakan dengan konstitusi, dan jauh diatas resolusi duniawi. Bukan seberapa banyak, bukan seberapa sering, bukan seberapa dekat, namun seberapa ikhlas kita mensyukuri nikmat yang telah Allah beri.
Terkadang, manusia tak pernah sadar bagaimana bahagia itu hadir. Ia selalu merasa hidupnya paling tak bahagia hanya karena Allah beri ujian dan cobaan. Hingga sampai pada titik menyerah, putus asa dan gundah. Lalu kau anggap apa nikmat yang selama ini telah Tuhan beri?
Bahagia bukan hanya tentang mencari, namun tentang menerima segala yang Tuhan beri, meski tak sesuai dengan yang kita inginkan, meski tak sesuai dengan yang kita harapkan.
Jika yang ada di benak kita hanyalah kebahagiaan milik orang lain, lantas kapan kita akan bersyukur dan bahagia dengan versi kita senidiri?
So, jangan lukai hatimu dengan penyakit-penyakit hati yang dapat menghambat bahagiamu. Ingatlah bahwa bahagia adalah fitrah yang Tuhan berikan kepada setiap mahkluk nya.
Hiduplah dengan bahagia versi kamu.