Nama Penulis : Yandi Syaputra Hasibuan
Judul Buku : Kulando Berkobarnya Perlawanan Tanah Mandailing
Penerbit : PENERBIT SASTRABOOK INDONESIA
Kulando adalah sebutan kata “Belanda” oleh orang-orang Mandailing. Berawal dari triumvirat (Sutan, Lagut, dan Parada), mereka bertiga pergi merantau untuk menempuh pendidikan. Sutan dan Parada dikirim ke Pulau Jawa, sedangkan Lagut pergi mengadu nasib ke Padang Panjang. Hidup di perantauan, membuat mereka harus beradaptasi ulang dengan keadaan. Seperti pepatah “Jauh berjalan banyak dilihat”, mereka kemudian menyaksikan peristiwa aneh, terjadi pemberontakan Persatuan Komunis Hindia yang amat dahsyat melibatkankan ribuan massa.
Terpesona dengan kejadian-kejadian di perantauan, momen itu pun tiba ketika terjadi depresi ekonomi tahun 1930, mereka terpaksa balik kampung. Setelah beberapa tahun meninggalkan kampung halaman. Mereka menyaksikan terjadi perubahan drastis, semua mengalami krisis yang sama. Mandailing kering-kerontang, Belanda tetap diam saja tidak memperdulikan nasib rakyat Mandailing. Atas dasar pengalaman dan kejadian yang menimpa kampung halaman. Mereka bertiga merencanakan pemberontakan, bersama-sama mereka mengorganisir massa, Tanah Mandailing pun berkobar.