Islam adalah agama damai, kedamaian dan penuh perdamaian. Hal ini tercermin dari banyaknya ayat-ayat dalam Al-Quran yang mengajarkan welas asih, diantaranya: (QS. Al-Anfaal: 61), Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin); (QS. Al Anbiyaa’: 107), Islam menghormati dan menghargai semua manusia; (QS. Al Israa’: 70), tidak ada paksaan dalam beragama (Islam); (QS. Al-Baqarah: 256). Nabi Muhammad SAW bersabda, “…Tebarkan salam (kedamaian) diantara kalian” (HR. Muslim). “Permudahlah dan jangan mempersulit. Dan gembirakanlah dan jangan kalian membuat manusia lari” (HR. Bukhari).
Islam adalah agama akhir dan berlaku hingga akhir zaman. Secara karakter, Islam menekankan pendekatan pertengahan dalam beragama (wasathiyah). Sebagaimana nasehat bijak dari seorang ulama tabi’in, Imam Hasan al-Basri r.a. (642-728 Masehi) ‘bahwa kebaikan akan selalu berada di tengah diantara dua titik ekstrem yang bertentangan.’ Islam dan Pancasila tidak bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan. Umat Islam Indonesia telah berkonsensus menerima Pancasila menjadi ideologi bangsa. Tak heran jika Menteri Agama Republik Indonesia (1978-1983), Letjen TNI (Purn.) H. Alamsjah Ratoe Perwiranegara pernah mengatakan, “Pancasila merupakan hadiah terbesar umat Islam Indonesia bagi kemerdekaan dan persatuan bangsa.”
Bagi Muhammadiyah, Indonesia adalah Negara Pancasila dan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah (Negara Kesepakatan dan Persaksian). Bagi NU, Pancasila adalah kalimatun sawa (titik temu) dan mitsaqan ghaliza (perjanjian agung) bagi bangsa Indonesia. Bagi MUI, Pancasila adalah wujud perjanjian kebangsaan (al-mitsaq al-wathani) yang berisi kesepakatan bersama (al-muahadah al-jamaiyah) bangsa Indonesia.
Buku ini sejenis bunga rampai tentang sejumlah isu menarik seputar diskursus Islam, seperti dinamika pemikiran Islam, Islam dan Pancasila, jihad dan terorisme, Risalah Amman 2004, hisab dan rukyat, Islam dan LGBT, Islamophobia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Al-Azhar asy Syarif serta Islam dan politik. Buku ini layak dipertimbangkan untuk dibaca bagi siapapun sebagai penambah khazanah pemikiran, cakrawala keilmuan, hening perenungan, kilau analisis harapan sekaligus taman literatur pengayaan. Selamat membaca.