Indonesia negara yang memiliki keanekaragaman hayati dan sebagai megabiodeversity di dunia. Keanekaragaman hayati tersebut diantaranya sekitar 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut dan sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan telah teridentifikasi memiliki khasiat obat. Tanaman berpotensi obat tersebut memiliki senyawa bioaktif salah satunya yang memiliki potensi dikembangkan menjadi kandidat adalah senyawa flavonoid.
Flavonoid merupakan kelompok polifenol dan diklasifikasikan berdasarkan struktur kimia serta biosintesisnya yang terbesar di alam. Banyaknya senyawa flavonoid ini bukan disebabkan karena banyaknya variasi struktur, akan tetapi lebih disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi, alkoksilasi atau glikosilasi pada struktur tersebut. Flavonoid di alam juga sering dijumpai dalam bentuk glikosidanya. Struktur dasar flavonoid terdiri dari dua gugus aromatik yang digabungkan oleh jembatan karbon (C6-C3-C6). Flavonoid diklasifikasikan sebagai flavon, flavanon, flavonol, katekin, flavanol, kalkon dan antosianin. Pembagian kelompok flavonoid didasarkan pada perbedaan struktur terutama pada substitusi karbon pada gugus aromatik sentral. Flavonoid memiliki peran penting sebagai molekul sinyal pada simbiosis tanaman-mikroorganisme.
Flavonoid menjadi topik riset yang sampai saat ini masih terus berkembang. Teknologi in vitro telah memberikan wawasan baru untuk mengeksplorasi potensi kultur jaringan sel tanaman untuk menghasilkan senyawa kimia yang berpotensi. Komponen yang sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi nutraceutical, farmasi, obat-obatan dan kosmetik. Hal ini dikaitkan dengan sifat antioksidan, antiinflamasi, antimutagenik dan antikarsinogenik yang ditambah dengan kapasitasnya untuk memodulasi fungsi enzim seluler.
Sejumlah penelitian telah dilakukan pada sifat antioksidan dalam kaitannya dengan flavonoid.
Pada buku ini sumber flavonoid alami dan potensinya berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan sudah cukup banyak tanaman berkhasiat obat mengandung flavonoid terbukti dapat berpotensi sebagai kandidat obat bahan alam yang dapat dikembangkan menjadi pilihan obat tradisional. Diantaranya Binahong/ Anredera cordifolia (Ten) Steenis yang berpotensi sebagai antikanker, Daun bungur/ Lagerstroemia speciosa L. Pers , memiliki aktivitas antioksidan, dan memiliki aktivitas penghambatan enzim ɑ-glukosidase, Herba Jombang/Taraxacum officinale memiliki kandungan flavonoid yang potensial ditemukan pada herba jombang, Daun murbei/Morus alba L menunjukkan senyawa flavonoid, dan propolis menunjukkan induksi apoptosis sel.