Buku ini mengeksplorasi berbagai bentuk ekspresi budaya masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, menyoroti perpaduan antara rasionalitas, mistikisme, dan inkulturasi dalam kehidupan sehari-hari mereka, dilihat dari perspektif ajaran Gereja Katolik. Gaya hidup masyarakat Dayak mencerminkan keseimbangan antara logika dan spiritualitas, memanfaatkan kearifan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun sekaligus membuka diri terhadap praktik modern. Dalam kegiatan bertani, misalnya, mereka menggabungkan pengetahuan leluhur dan penanggalan alam dengan teknik pertanian kontemporer untuk meningkatkan produktivitas, menunjukkan harmonisasi antara akal dan kepercayaan mistis yang mendalam.
Perpaduan ini tercermin juga dalam berbagai ritual, upacara adat, dan seni tradisional yang mereka pertahankan hingga kini, termasuk Gawai Dayak, nyanyian, tarian, serta pertunjukan kesenian lokal yang memadukan hiburan, pendidikan, dan penguatan nilai-nilai budaya. Kehadiran Gereja Katolik di wilayah ini telah menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat Dayak, mendorong dialog antara spiritualitas Katolik dan kearifan lokal sehingga terbentuk penghormatan timbal balik dan pelestarian tradisi yang bermakna.
Buku ini menghadirkan pembaca pada perjalanan budaya Dayak yang kaya, mengungkap bagaimana rasionalitas dan mistikisme bersatu dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menyoroti nilai-nilai kultural yang menumbuhkan solidaritas, identitas, dan keterhubungan antara manusia dengan alam serta dunia spiritual. Dengan bahasa yang komunikatif, buku ini menjadi jendela untuk memahami kompleksitas budaya Dayak dan relevansinya dalam konteks modern.