Buku yang ada ditangan pembaca ini memuat tentang satu tipologi guru di negeri ini atau bahkan di dunia ini. Tipe guru lainnya yang dapat disebutkan diantaranya adalah adanya guru biasa, guru luar biasa, guru luar biasa bisa dipilah lagi menjadi guru yang mampu memotivasi dan guru yang menginspirasi. Guru biasa jumlahnya pasti sangat banyak, dengan aktifitas datang, mengajar, memberi tugas, menilai dan pulang. Guru luar biasa mulai mengerucut yakni guru yang mampu memotivasi orang lain untuk lebih baik, ia mendorong agar guru-guru yang ada terus belajar dan menjadi teladan bagi murid-muridnya, makin sedikit jumlahnya adalah guru yang mampu menginspirasi.
Guru yang menginspirasi adalah guru yang mampu memberi “ilham” pada siapapun dan dimanapun ia berada. Ucap, tindakan dan aksinya menjadi media tergeraknya satu, dua atau sekelompok guru untuk mengikut jejak perubahan kebaikan pada guru inspiratifnya. Sederhananya, orang yang terinspirasi dengan guru inspiratif akan berkata, ”aku ingin seperti bapak guru itu, aku ingin seperti ibu guru ini”.
Sesuai dengan namanya, guru inspiratif adalah guru yang tercakup dan nampak dalam setiap geraknya jiwa “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani”. Mudahkah mencari guru bertipe ini? Tentu tidak mudah, tetapi bahwa sesuatu yang sulit bukan mesti tidak ada dan tidak bisa. Kadang kita tidak sadar, apa yang kita baca dari teks-teks ini sudah mengarahkan kita menjadi guru inspiratif. Dan itu adalah anda, Bapak/Ibu guru.
Guru inspiratif adalah guru yang mampu mengubah dirinya, lingkungan kecilnya hingga orang-orang yang bertemu dengannya, yang mengubah cara berpikir orang lain, yang mampu melihat sesuatu secara cerdas dari arah yang berbeda. Guru yang tidak mudah memvonis tapi guru yang menebar senyum manis, bukan guru tipe pengekor tapi guru pelopor, bukan guru yang menginjak martabat muridnya tapi guru yang mengajak muridnya “terbang ke langit” mengantarkan asanya. Sungguh indah negeri ini jika kita, guru dan profesi apapun mampu menjadi inspirasi bagi siapapun. Ketika sudah pada posisi ini, maka tunggu lima, 10 hingga 20 tahun yang akan datang akan kita dapati anak didik kita yang sukses, jaya dan berpikir besar untuk cita-citanya yang besar karena sejak dulu sudah diarahkan untuk berpikir besar agar menjadi orang besar. Semoga!