“Mengenal Kurikulum Tahfidz Al Qurán” telah ditambahkan ke keranjang belanja Anda. Lihat keranjang
“ROMAWA JEDI, BESASOR AU! (Kumpulan nasihat agar berhati-hati dan menjaga diri dalam hidup)” telah ditambahkan ke keranjang belanja Anda. Lihat keranjang
“Mengenal Kurikulum Tahfidz Al Qurán” telah ditambahkan ke keranjang belanja Anda. Lihat keranjang
Rp342.000 6 Cart
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
Rp342.000 6 Cart
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
SKU ijtihad-pada-permulaan-periode-islam-modern Genre Semua

Ijtihad Pada Permulaan Periode Islam Modern

Nama Penulis : Dr. Umar Al Haddad, M.Ag.
Judul Buku : Ijtihad Pada Permulaan Periode Islam Modern
ISBN : Proses
Cover : Soft cover 
Halaman : 189 halaman
Ukuran : 14 x 21 cm
Penerbit : CV Karya Bakti Makmur Indonesia

Ijtihad Pada Permulaan Periode Islam Modern

Sinopsis

Al-Imām Al-Syaukānī (1172-1250 H./1760-1832 M.), fāqih besar yang muncul di Yaman, termasuk salah satu representasi terbaik dari tradisi kesinambungan ijtihād. Keberadaannya memiliki arti penting jika dikaitkan dengan kemunculannya pada permulaan periode modern, sebagai awal dari fajar gerakan pembaharuan di dunia Islam.

Buku ini akan menggambaran pemikiran Al-Syaukānī tentang ijtihād yang terkesan radikal dan dipandang sangat jauh dari doktrin tradisional. Ia menyimpulkan bahwa ‘menutup pintu ijtihād adalah identik dengan melakukan naskh (penghapusan) terhadap syari‘ah’. Di samping itu Al-Syaukānī cenderung tidak mengikuti teori tradisional tentang tingkatan Ijtihad, dan berusaha menetapkan kualifikasi mujtahid secara sangat sederhana dibanding kualifikasi yang ditetapkan ulama tradisional.

Di samping mengajukan argumen-argumen tentang keharusan ijtihād, Al-Syaukānī juga berusaha menjelaskan bahwa ijtihād bukan merupakan hak ekslusif kelompok tertentu dalam kaum muslimin. Setiap muslim yang benar-benar mempelajari agamanya dan memiliki sarana pengetahuan secukupnya dapat melakukan Ijtihad. Atas dasar ini, Al-Syaukānī membangun teorinya tentang “kemudahan ijtihād bagi generasi mutaakhkhirīn”. Sebagaimana telah dijelaskan, Al-Syaukānī di samping menunjukkan argumen-argumen tentang keharusan dan kemudahan ijtihād, juga tetap mengajukan sejumlah syarat yang harus dipenuhi seseorang yang akan melakukan ijtihād.  Meski sebagian argumen-argumen Al-Syaukānī tentang keharusan ijtihād, dapat ditemukan pada Ibn Taimiyyah (w. 728 H.) dan Ibn Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H.) namun hal itu tidak mengurangi alasan untuk menyatakan kemandirian Al-Syaukānī. Kesamaan dalam hal-hal tertentu antara masing-masingnya lebih merupakan kesejalanan dalam semangat salaf yang sama dikembangkan, jauh dari kecenderungan untuk mengikuti, apalagi ber-taqlīd.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Ijtihad Pada Permulaan Periode Islam Modern” Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Produk Terkait

  • MANISNYA BUDIDAYA LEBAH MADU

    MANISNYA BUDIDAYA LEBAH MADU

    Dinilai 5.00 dari 5
    Baca selengkapnya
  • SUKSES BERBISNIS IKAN BANDENG

    SUKSES BERBISNIS IKAN BANDENG

    Baca selengkapnya
  • Ensiklopedi Kacang Tanah

    Ensiklopedi Kacang Tanah

    Baca selengkapnya
  • ENSIKLOPEDI SAWI

    ENSIKLOPEDI SAWI

    Baca selengkapnya

Bagikan:

Loading

  • Tentang Penerbit
  • Hubungi
  • Privacy Policy
  • Tentang Penerbit
  • Hubungi
  • Privacy Policy

© 2022 All Rights Reserved.

Lagi banyak PROMO, dan hanya dikenakan biaya CETAK Tutup