Di balik setiap sajian kuliner yang terhidang di meja, tersimpan serangkaian proses belajar yang tidak sederhana—proses yang menuntut keterampilan teknis, kreativitas, ketelitian, dan kepekaan terhadap nilai-nilai budaya, gizi, dan keberlanjutan. Dalam era digital yang terus bergerak cepat, bagaimana dunia pendidikan vokasi kuliner merespons perubahan ini? Bagaimana pendidik dapat menjembatani pengetahuan klasik dengan kecakapan abad ke-21 tanpa kehilangan ruh dari pendidikan itu sendiri?
Buku Inovasi Pembelajaran Era Digitalisasi: Teori dan Praktik di Bidang Kuliner hadir sebagai ikhtiar kolektif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ditulis oleh tim akademisi yang telah lama bergelut dalam pendidikan vokasi dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kuliner dan gizi, buku ini bukan hanya kumpulan teori—tetapi juga hasil dari refleksi, pengalaman, dan eksperimen pedagogis yang teruji di lapangan.
Setiap bab dalam buku ini mengajak pembaca untuk menyelami dinamika pembelajaran vokasi: mulai dari pemanfaatan teknologi dalam proses mengajar, inovasi dalam pengembangan bahan ajar, integrasi nilai gizi dalam praktik kuliner, hingga pentingnya membangun karakter kewirausahaan dan etos kerja pada peserta didik. Lebih jauh lagi, buku ini juga memotret bagaimana dunia pendidikan harus membuka diri terhadap disrupsi digital, bukan dengan ketakutan, melainkan dengan keberanian untuk berinovasi secara bermakna.
Dengan gaya penulisan yang komunikatif namun tetap berbasis akademik, buku ini menyajikan inspirasi sekaligus panduan praktis bagi para pendidik, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan vokasi. Ia membangun jembatan antara ruang kelas dan dapur, antara teori dan praktik, antara ilmu dan kepekaan sosial.
Bagi Anda yang percaya bahwa pendidikan tidak pernah berhenti berinovasi, dan bahwa dapur bisa menjadi ruang transformasi yang revolusioner, buku ini akan menjadi teman berpikir dan bertindak. Sebab di tengah hiruk-pikuk digitalisasi, selalu ada ruang untuk pembelajaran yang hangat, membumi, dan bermakna.