Buku ini ditulis berdasarkan hasil penelitian mengenai aktivitas yang sangat subjektif – spiritualitas – yang dialami oleh sosok manusia yang disebut sebagai pelacur, dengan jalanan Kota Surabaya sebagai setting-nya. Demikian pentingnya posisi pelacur jalanan dalam penelitian ini, sebagai penutur sejati, maka penulis menggunakan metode etnografi Spradley dengan spesifikasi teknik analisis komponensial untuk memahami dan mendeskripsikannya. Penulis menggunakan perspektif definisi sosial dengan parameter teori tindakan Simmel sebagai instrumen komunikasi-kritis dengan informasi relevan.
Kehadiran dan geliat pelacur jalanan di kota tersebut menyiratkan sebuah fenomena sosial yang sarat makna. Dasar asumsi yang dibangun untuk memahaminya adalah bahwa tidak mungkin mereka tetap bertahan di tengah masyarakat yang sebagian besar anggotanya tidak dapat menerima nilai penghidupan mereka, jika tidak ada mekanisme batiniah yang unik dalam diri mereka; tidak mungkin mereka dapat menggeliat di tengah masyarakat yang kebanyakan anggotanya memandang rendah nilai kehidupan mereka, jika tidak ada kesadaran atau kesengajaan memilih dari mereka.
Melalui buku ini, pembaca dapat mengetahui pengalaman batin mereka yang sangat subjektif dan kontradiktif tersebut. Strukturnya tetap terbangun dari tiga unsur, yaitu kepercayaan spiritual, ucapan spiritual, dan perilaku spiritual. Ketiganya merupakan entitas aktivitas spiritual di mana ucapan spiritual dan perilaku spiritual merupakan fungsi dari kepercayaan spiritual. Karena aktivitas spiritual mereka merupakan dasar dari aktivitas sosialnya (melacur), kontradiksi spiritualitasnya yang relevan menjadi wahana instrumental bagi kelanggengan dunianya.
Buku ini layak untuk dibaca oleh siapa saja, khususnya bagi akademisi dan professional relevan, yang memiliki kepedulian untuk membantu mereka keluar dari dunianya yang hitam. Selamat membaca, dan temukan kebenarannya! Semoga, kita dapat memandang dan memperlakukan mereka secara lebih bertanggung jawab!