Sumber Daya Keuangan Organisasi Bisnis merupakan aspek penting yang harus dikuasai perusahaan bisnis masa kini. Dengan aliran pembiayaan yang sangat cair, maka masyarakat dapat berinvestasi di pasar uang atau pasar modal untuk meningkatkan nilai modal yang dimiliki. Konsumen dapat memeiliki sebagian asset perusahaan tanpa harus mendapatkan semuanya atau bersusah paya mendirikan perusahaan. Caranya dengan membeli instrument investasi seperti saham dan obligasi. Perusahaan juga dapat meningkatkan skala bisnisnya dengan mendapatkan modal dari investor dengan menjual surat berharga di pasar modal.
Pada umumnya, lembaga keuangan memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih banyak dibanding masyarakat. Sementara masyarakat lebih terbatas dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan, sehingga seringkali keputusan masyarakat dibuat bukan merupakan keputusan terbaik yang diambil berdasarkan kebutuhan dan kondisi keuangannya. Dengan demikian, perlindungan masyarakat dari produk lembaga keuangan berkualitas rendah sangat dibutuhkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank dan lembaga keuangan non-bank.
Menjaga kepercayaan masyakarat pada lembaga keuangan lebih penting dibandingkan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sektor riil. Misalnya kejadian beberapa tahun lalu sewaktu terjadi isu penggunaan bahan pengawet borax pada bakso, nilai penjualan bakso dan industry pengolahan bakso menurun tetapi tidak mempengaruhi perekonomian secara signifikan, sementara isu negatif mengenai satu lembaga keuangan bisa mempengaruhi lembaga keuangan yang lain sehingga dapat mempengaruhi perekonomial nasional secara keseluruhan. Resiko penyebaran gangguan yang dialami satu lembaga keuangan ke industri yang lain dan mempengaruhi perekonomian nasional dinamakan resiko sistemik. Resiko sistemik ini menjadikan peran lembaga pengawas diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan.
Tugas lain dari lembaga pengawas dan pendukung adalah mengambil tindakan saat terjadi gangguan pada salah satu komponen dalam sistem keuangan, yang bertujuan untuk menjaga keteraturan operasi dan kestabilan sistem keuangan. Seperti pada sektor ril adanya BULOG (Badan Urusan Logistik) dan Departemen Perdagangan yang berperan mengambil tindakan saat terjadi kekurangan beras atau bahan sembako lainnya, misanya intervensi ke pasar induk dengan menambah impor beras, demikian juga lembaga pengawas dan pendukung sistem keuangan dapat mengambil tindakan intervensi di pasar keuangan apabila diperlukan. Berbagai lembaga pengawas sektor keuangan di Indonesia meliputi: Bank Indonesia (Bl), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan pergantian dengan fungsi baru dari asalnya Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ketiga lembaga pengawas sangat erat kaitannya dengan stabilitas operasi perbankan.