Buku ini membahas hasil penelitian tentang golongan putih (golput) di Madura yang dilakukan oleh Tim Peneliti Prodi Ilmu Komunikasi FISIB Universitas Trunojoyo Madura. Fenomena absentia voters (AV) atau golput merupakan permasalahan yang krusial dan belum kunjung usai. Permasalahan ini makin terlihat jelas menjelang pesta pemilihan umum Terlebih sejak tahun 2004 Indonesia mulai melaksanakan pemilu secara langsung baik pada pemilihan Kades, Bupati, Walikota, Gubernur, Legislatif sampai Presiden.
Kabupaten di pulau Madura memiliki rekor tertinggi dan tinggi se Jawa Timur untuk persentase pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, yaitu Kabupaten Sampang 65.231 suara (13,91%), Kabupaten Bangkalan 62.502 suara (13,56%), Kabupaten Sumenep 55.854 suara (8,05%), dan Kabupaten Pamekasan 35.352 suara (7,88%).
Penyebab Golput tersebut juga dikarenakan tumbuhnya kesadaran baru bahwa memilih merupakan hak, sehingga pihak lain tidak bisa memaksakan kehendaknya untuk menggunakan hak tersebut. Selain itu meningkatnya AV juga disebabkan calon pemilih yang enggan datang ke tempat pemberian suara karena kurangya sosialisasi dan informasi yang terbatas. Hal ini diperparah dengan tingkat pendidikan masyarakat Madura yang terendah di Jawa Timur.