Buku ini memberikan prespektif bagaimana difabel melihat kehidupan dan yang diangkat adalah naik gunung. Berbeda dengan buku-buku di Indonesia yang pada umumnya menulis kisah difabel dengan kacamata “super-crip” bahwa semua hal yang dilakukan difabel adalah hebat dan keren. Namun buku ini lebih memberikan pengalaman, perasaan dan prespektif bagaimana difabel, khususnya netra melihat gunung.
Perjalanan pendakian menakhlukan gunung bagi difabel tidaklah mudah dengan segala keterbatasannya. Di dalam buku ini berisi 8 pendaki yang akhirnya membuktikan kemampuannya bahwa mereka jangan dilihat dari kondisi fisiknya melainkan dari usaha dan kerja kerasnya menaklukan tantangan itu dan bagaimana cara mereka menjawab segala tanya yang ada.
Pesan-pesan meraka bukan teoritis, tetapi lahir dari pengalaman perjalanan pendakian yang sampai pada puncaknya. Nilai-nilai filosofis dan moral yang terkandung dalam pesan dan kesan mereka. Sangat menginspirasi bagi kita semua : Jangan hanyut dan tenggelam dalam masalah yang datang dan penilaian orang yang hanya melihat kelemahan kita. Tetapi jawablah dengan membangun mimpi dan imajinasi bersama. Menggalang kekuatan dan mewujudkan bersama-sama.