Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menempuh perjalanan panjang sejak didirikan pada tahun 1912. Sepanjang sejarahnya, Muhammadiyah selalu memegang teguh prinsip pembaruan (tajdid) dan mengajak umat untuk senantiasa berpikir maju dan progresif. Kini, di era Revolusi Industri 4.0, Muhammadiyah dihadapkan pada tantangan baru untuk tetap relevan dan berkontribusi dalam membangun umat di tengah perubahan teknologi yang masif. Di bidang dakwah, Muhammadiyah memanfaatkan media sosial, website, dan aplikasi mobile untuk menyebarkan pesan-pesan keislaman. Dakwah digital memungkinkan Muhammadiyah untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, termasuk generasi muda yang akrab dengan teknologi. Media sosial digunakan untuk menyebarkan ceramah, kajian, dan informasi keislaman lainnya, sementara aplikasi mobile berisi konten-konten islami seperti jadwal sholat, Al-Quran digital, dan panduan ibadah. Dalam bidang layanan sosial dan kesehatan, Muhammadiyah juga memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan pelayanan. Rumah sakit dan klinik Muhammadiyah mengimplementasikan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi untuk mempermudah manajemen data pasien dan pelayanan medis. Telemedicine menjadi salah satu inovasi yang diadopsi untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh, di mana pasien dapat berkonsultasi dengan dokter melalui video call, chat, atau aplikasi mobile tanpa harus datang langsung ke rumah sakit.
Buku ini tidak hanya menjelaskan inovasi-inovasi yang dilakukan Muhammadiyah, tetapi juga menganalisis tantangan dan peluang yang dihadapi dalam proses adaptasi terhadap era digital. Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur teknologi yang masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia, sehingga menyulitkan penerapan layanan digital. Selain itu, tingkat literasi digital yang masih rendah di kalangan sebagian masyarakat juga menjadi kendala tersendiri. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Muhammadiyah. Melalui digitalisasi, Muhammadiyah dapat memperluas jangkauan dakwah dan layanannya hingga ke seluruh penjuru dunia. Teknologi digital juga memungkinkan Muhammadiyah untuk mengembangkan layanan-layanan baru yang lebih efisien dan terjangkau, seperti e-learning dan telemedicine.Buku ini juga memaparkan strategi yang dirumuskan Muhammadiyah untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital. Salah satunya adalah penguatan infrastruktur teknologi melalui kerja sama dengan pemerintah dan penyedia layanan. Selain itu, peningkatan literasi digital di kalangan anggota Muhammadiyah melalui program-program pelatihan dan edukasi juga menjadi prioritas. Melalui buku ini, pembaca akan mendapatkan gambaran utuh tentang bagaimana Muhammadiyah beradaptasi dan berinovasi di era Revolusi Industri 4.0. Inovasi-inovasi yang dilakukan, tantangan yang dihadapi, peluang yang bisa dimanfaatkan, serta strategi yang dirumuskan, semuanya terpapar secara komprehensif dan menarik. Buku ini tidak hanya bermanfaat bagi kalangan internal Muhammadiyah, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui bagaimana organisasi besar seperti Muhammadiyah merespons perubahan zaman melalui inovasi tanpa henti.