Buku Pembelajaran Diferensiasi Abad 21 lahir dari keprihatinan dan harapan. Dari ruang-ruang kelas yang saya amati, tampak jelas bahwa anak-anak hadir dengan wajah penuh harapan, mereka membawa latar belakang beragam dan tersimpan cara belajar, menurut gaya belajarnya masing-masing. Ada yang cepat menyerap, ada yang butuh waktu. Ada yang senyap namun jenius, dan ada pula yang ekspresif tapi sering disalahpahami. Di tengah keberagaman itu, satu hal menjadi terang: pembelajaran satu cara untuk semua (one zize foe all) tidak lagi relevan dijaman digital pada saat ini.
Buku ini menawarkan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi berbasis teori konstruktivisme dan humanisme, yang berpadu kuat dengan semangat pembelajaran abad 21—mengasah keterampilan 4C: Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication. Guru tidak hanya mengajar, tetapi menciptakan pengalaman belajar yang inklusif, fleksibel, dan bermakna mendalam.
Didasarkan pada pengamatan lapangan yang mendalam, buku ini memberikan strategi konkret untuk menjawab tantangan guru masa kini—terutama mereka yang mengajar di kelas dengan siswa inklusif, multikultural, dan beragam kemampuan baik di tengah Kota maupun di daerah tertinggal. Inilah panggilan utama buku ini untuk para siswa di berbagai lingkungan beragam.
Buku ini bukan sekadar bacaan, tapi cermin reflektif dan panduan praktis. Didalamnya disajikan menyentuh hati, menguatkan niat, dan menyalakan kembali semangat mengajar yang mungkin sempat redup. Untuk semua guru yang percaya bahwa setiap anak bisa tumbuh dan bersinar dengan caranya sendiri untuk mempu Bersama-sama menaiki tangga masa depan yang mereka cipatkan mulai dari pembelajaran di dalam kelas, dengan segala dinamikanya, ini semuanya dipersembahkan untuk Anda.