Apakah Anda seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pokja Pemilihan, atau profesional procurement yang sering terjebak dalam dilema klasik: “Memilih yang termurah tapi cepat rusak, atau memilih yang berkualitas tapi takut dituduh memihak merek tertentu?”
Di era E-Katalog Versi 6 yang semakin terbuka, paradigma pengadaan telah bergeser. Fokus pada “harga terendah” (price-centric) kini tak lagi relevan dan justru berbahaya bagi keberlangsungan aset organisasi. Buku “Pengadaan Cerdas Berbasis Merek” hadir sebagai game-changer yang memberikan landasan logis, legal, dan strategis bagi Anda untuk berani memilih kualitas.
Buku ini membongkar mitos bahwa menyebut merek adalah tabu. Sebaliknya, regulasi (Perpres 12/2021) secara eksplisit mengizinkan penyebutan merek dalam Katalog Elektronik. Namun, tantangannya adalah: Bagaimana menjustifikasinya agar aman dari audit dan risiko hukum?
Jawabannya ada di dalam buku ini. Penulis mengajak Anda melihat merek bukan sekadar logo dagang, melainkan sebagai proxy (indikator) terukur atas kualitas, layanan purna jual, dan keandalan rantai pasok.
Apa yang akan Anda dapatkan dari buku ini?
- Strategi “Evidence-Based Procurement”: Pelajari cara menggunakan data penghargaan bergengsi seperti Top Brand Award, Indonesia Best Brand Award (IBBA), Service Quality Award (SQA), hingga Rekor MURI bukan sekadar sebagai piala, melainkan sebagai data valid untuk menyusun Spesifikasi Teknis dan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
- Panduan Teknis yang Aplikatif: Temukan cara menerjemahkan brand equity (ekuitas merek) menjadi poin penilaian dalam pemilihan penyedia. Buku ini menyediakan checklist analisis merek dan metode pembobotan kriteria yang menyeimbangkan harga dengan reputasi.
- Perisai Hukum & Administratif: Dapatkan template narasi justifikasi pengadaan yang kuat. Anda akan belajar menyusun argumen bahwa memilih merek “Juara” adalah langkah mitigasi risiko kegagalan, bukan favoritisme.
- Efisiensi Jangka Panjang: Pahami konsep Total Cost of Ownership (TCO), di mana membeli merek ternama dengan dukungan layanan prima (SQA) justru lebih hemat anggaran negara/perusahaan dibandingkan membeli barang murah yang boros biaya perawatan.
Ditulis dengan bahasa yang lugas dan berbasis riset mendalam, buku ini adalah “senjata” wajib bagi Anda yang ingin mentransformasi proses pengadaan dari sekadar administrasi transaksional menjadi keputusan strategis yang bernilai tinggi.
Jangan biarkan ketakutan menghalangi Anda mendapatkan barang terbaik. Jadilah ahli pengadaan yang cerdas, berbasis data, dan berorientasi pada mutu.
Mengapa Buku Ini Wajib Dimiliki?
Relevansi Regulasi: Membedah Pasal 19 ayat (2) Perpres 16/2018 jo. Perpres 12/2021 sebagai dasar hukum penyebutan merek.
- Solusi Konkret: Menyediakan formulir dan template justifikasi yang siap pakai untuk dokumen pertanggungjawaban.
- Analisis Mendalam: Mengupas tuntas metodologi di balik penghargaan merek di Indonesia (Top Brand, IBBA, ICSA, dll) sehingga Anda tahu mana penghargaan yang kredibel untuk dijadikan acuan.
- Manajemen Risiko: Mengajarkan cara memitigasi risiko audit dan risiko operasional melalui pemilihan mitra yang teruji pasar.
Buku ini bukan hanya tentang cara belanja; ini tentang cara menyelamatkan anggaran dan memastikan kualitas pelayanan publik.