Resistensi antimikroba (AMR) kini menjadi tantangan besar dunia kesehatan. Penggunaan obat yang tidak rasional, distribusi tanpa kendali, dan lemahnya penerapan standar mutu berkontribusi terhadap meningkatnya resistensi. Dalam konteks inilah, tenaga kefarmasian memegang peran strategis—bukan hanya dalam memastikan obat yang beredar aman dan bermutu, tetapi juga dalam mendukung penggunaan obat secara tepat dan bijak.
Melalui bahasa yang ringan dan komunikatif, buku ini menerjemahkan regulasi kefarmasian menjadi panduan yang mudah dipahami dan aplikatif. Setiap babnya disusun untuk menemani pembaca memahami dasar mutu, mengenali risiko AMR, hingga menegakkan etika dan tanggung jawab sosial dalam praktik kefarmasian.
Buku ini mengajak tenaga kefarmasian dan pelaku usaha farmasi untuk kembali pada hakikat profesi dengan menjaga mutu, menjunjung etika, dan berkontribusi dalam pengendalian resistensi antimikroba. Namun, resistensi antimikroba juga bukan hanya menjadi tanggung jawab di bidang farmasi, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu, buku ini juga mengajak semua pihak bersama-sama mencapai penanggulangan resistensi yang berkelanjutan dan jangka panjang. Mari jadikan pengelolaan obat sebagai wujud nyata kepedulian kita dalam menjaga mutu pelayanan dan melindungi generasi dari ancaman resistensi antimikroba