Mengapa pernikahan dini masih marak di Madura? Apa dampaknya bagi anak-anak dan pasangan muda? Dan bagaimana komunikasi keluarga memainkan peran penting dalam siklus yang terus berulang ini?
Buku “Pernikahan Dini di Madura: Krisis Komunikasi Keluarga, Stunting, dan Luka Mental” menghadirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui pendekatan komunikasi yang tajam namun disajikan dengan bahasa populer-edukatif.
Melalui buku ini, pembaca akan diajak menelusuri:
Krisis komunikasi keluarga yang sering kali menutup ruang dialog antara orang tua dan anak. Faktor budaya, agama, dan sosial-ekonomi yang melanggengkan praktik pernikahan dini.
Risiko kesehatan berupa stunting yang dialami anak dari ibu usia belia. Luka psikologis berupa stres, depresi, hingga konflik rumah tangga yang dialami pasangan muda.Peran komunikasi publik dan tokoh masyarakat dalam upaya pencegahan. Rekomendasi strategi komunikasi keluarga dan kesehatan yang solutif bagi masyarakat Madura.
Ditopang dengan data, teori, serta kisah nyata yang menggugah hati, buku ini ditujukan bagi kalangan akademisi, mahasiswa, praktisi, dan masyarakat luas yang peduli terhadap masa depan generasi muda.
Buku ini menyadarkan kita bahwa pencegahan pernikahan dini bukan sekadar urusan hukum atau medis, tetapi juga bagaimana kita membangun komunikasi keluarga yang penuh kasih, setara, dan terbuka