Petani adalah adalah garda terdepan untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Demikian juga petani di kampung Cibeureum dusun Cihieum desa Sukanagalih kabupaten Cianjur Jawa Barat. Para petani yang dominan berpendidikan tidak lulus dan lulusan SD, minimnya pendampingan  serta modal usaha namun  harus   menghadapi berbagai masalah pertanian dari hulu ke hilir. Para petani harus mampu mencari modal, menyewa lahan, merencanakan usaha pertanian, persiapan, pemeliharaan, panen, pengelolaan pasca panen termasuk pemasaran jika ingin hidup layak.  Keberhasilan produksi panen tanpa diikuti dengan pemasaran yang mengikuti tren saat ini yaitu e commerce, menjadikan petani mengalami kerugian sehingga  perekonomian mereka sulit untuk meningkat. Di sisi lain petani  menghadapi dampak perubahan iklim yang menjadi  ancaman ketahanan pangan.
Buku ini mencoba memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan yang dihadapi  yaitu menciptakan petani-petani penggerak dengan cara memberikan pendampingan. Tenaga pendamping dapat melibatkan mahasiswa, guru, siswa SMK, dan maupun tenaga kerja  yang   belum bekerja namun mau  dilatih. Materi  utama yang diberikan  terkait perubahan iklim adalah  upaya konservasi tanah dan air, semangat entrepreneur dan e commerce. Upaya konservasi tanah seperti  meningkatkan kesuburan tanah dengan pembenah tanah, rasionalisasi penggunaan pupuk dan pestisida.  Upaya konservasi air seperti membuat dan menambah jumlah  embung dan kolam untuk pertanian namun dapat juga untuk  perikanan. Pelatihan e commerce berupa menciptakan iklim digital marketing yang mendekatkan produsen dan  konsumen secara online. Melalui alternatif solusi ini diharapkan  ketahanan pangan dapat terjamin, tidak ada tenaga kerja  di desa yang tidak bekerja, perkonomian masyarakat petani dapat meningkat  dan pembangunan berkelanjutan dapat terwujud.