Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam di Indonesia kini di pada 18 November 2023 telah berusia 111 tahun sejak berdirinya di Yogyakarta, oleh seorang ulama besar nusantara, KH. Ahmad Dahlan (Syaikh Muhammad Darwis). Dengan jumlah pengikut sedikitnya 30 juta orang serta memiliki puluhan ribu amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, filantropi serta jaringan ekonomi keumatan, tak berlebihan menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern terbesar di Indonesia dan di dunia. Dengan jaringan organisasi yang kini tersebar di lebih 30 negara, sumbangsih Muhammadiyah kepada Indonesia dan kemanusiaan global tidak perlu ditanyakan, dipermasalahkan dan diragukan lagi.
Muhammadiyah adalah salah satu pemilik saham atas berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lewat peran tokoh-tokohnya dalam ikut merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tahun 1945. Pancasila kembali dikukuhkan Muhammadiyah sebagai ideologi NKRI pada Muktamar Ke-41 Muhammadiyah tahun 1985 di Kota Solo, Jawa Tengah. Pada Muktamar Ke-47 Muhammadiyah tahun 2015 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Muhammadiyah kembali memaklumatkan NKRI adalah Negara Pancasila dan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah (Negara Kesepakatan dan dan Persaksian). Lebih dari 20 pahlawan nasional dari rahim Muhammadiyah dari KH. Ahmad Dahlan hingga Jenderal Soedirman menjadi bukti pengakuan negara kepada Muhammadiyah.
Demikian pula, keterlibatan Muhammadiyah dalam berbagai misi internasional di Filipina Selatan, Thailand Selatan, Palestina, Lebanon, Turki, Sudan, Kenya, Afganistan, Myanmar, Pakistan, Bangladesh dan lain-lain menunjukkan sumbangsih Persyarikatan Muhammadiyah kepada kemanusiaan global. Pun peran aktif Muhammadiyah dalam berbagai dialog antarmadzab, antaragama dan antarperadaban baik level nasional maupun internasional – seperti World Peace Forum (WPF), International Network In Engage Buddhist (INEB), World Conference on Religions for Peace (WCRP), Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Asian Committee on Religions for Peace (ACRP), World Council of World Islamic Call Society (WCWICS), World Council of World Islamic Call Society (WCWICS), dan forum serupa lainnya – membuktikan bahwa pada hakikatnya Muhammadiyah itu moderat, toleran, terbuka dan berkemajuan.
Meski memiliki banyak prestasi, namun sebagai organisasi besar, Muhammadiyah, sebagaimana organisasi sejenis lain, tentunya tidak luput dari berbagai kekurangan. Buku ini merupakan bunga rampai beragam saran, kritik konstruktif serta harapan penulis tentang Persyarikatan Muhammadiyah. Buku ini mencoba mengulas beberapa topik besar seputar ideologi, ekonomi, dakwah, ukhuwah dan jejaring organisasi Muhammadiyah. Semoga buku ini menjadi pendar mutiara berharga bagi kita semua. Amin. Selamat membaca.