Buku qowaidullughah ini merupakan jabaran dari Rencana pembelajaran semester (RPS) mata kuliah qowaidullughah program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Buku ini diharapkan dapat mengarahkan mahasiswa untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan menyusun kalimat baik aktif maupun pasif dengan struktur Bahasa Arab dasar yang benar. Pembelajaran dimulai dengan pengenalan hal-hal yang mendasar tentang Bahasa Arab seperti mufrad, mutsana dan jama’, mu’anast dan muzakar, ma’rifah dan nakirah , serta huruf ma’ani dan binai, isim marfu’, mansub dan majrur. Fi’il madi, mudhore dan amar. Ketiga unsur inilah yang menjadi komponen dasar susunan kalimat sempurna. Buku ini juga memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada mahasiswa tentang pola hitungan dalam Bahasa Arab, sehingga mahasiswa secara aplikatif memiliki kemampuan aktif dan pasif dalam menyusun kalimat dengan pola hitungan.
Perlu kita ketahui bahwa Ilmu Nahwu sebagai bagian dari seluruh ilmu linguistik Arab (Ulumul al-Lisan al Arab) yang terdiri dari empat cabang ilmu, yakni: Ilmu Bahasa (Ilmu al Lughah), Ilmu Nahwu (Ilmu an Nahwi), Ilmu Bayan (Ilm al Bayan) dan Imu Sastra (Ilm al Adab). Ilmu Nahwu atau ilmu gramatikal Arab sampai saat ini masih menjadi bahan kajian yang dirasa sulit untuk dipelajari kaidah nahwu ini dianggap sebagai sesuatu hal yang paling sulit dan melelahkan untuk dipelajari. Dan banyaknya aturan, seperti adanya I’rab di setiap kata, harakat dan ‘amil diantara kesulitan yang biasa dihadapi pada saat mempelajarinya. Tidak jarang kita dapati bahwa mereka yang sudah belajar bahasa arab bertahun-tahun di madrasah atau pondok pesantren terkadang masih merasa kesusahan mempelajarinya dan kadang keluar dari mereka kesalahan-kesalahan nahwiyah ketika mereka bicara, membaca, bahkan menulis bahasa Arab. Buku “Qowaidullughah Al-Arobiyah” ini memberikan tujuan para pembaca sebagai berikut:
- Membekali kaidah-kaidah kebahasaan yang dapat menjaga bahasanya dari kesalahan
- Mengembangkan berpikir logis dan dapat membedakan antara struktur (tarakib), ungkapan-ungkapan (‘ibarat), kata, dan k
- Membiasakan untuk selalu cermat dalam mengamati contoh-contoh melakukan perbandingan, analogi, dan penyimpulan (kaidah) dan mengembangkan rasa bahasa dan sastra (dzauq lughawi), karena kajian nahwu didasarkan atas analisis lafazh, ungkapan, uslub (gaya bahasa), dan dapat membedakan antara kalimat yang salah dan yang ben
- Melatih juga menirukan dan menyontoh kalimat, uslub (gaya bahasa), ungkapan dan performa kebahasaan (al-ada’ al-lughawi) secara benar, serta mampu menilai performa (lisan maupun tulisan) yang salah menurut kaidah yang baik dan benar
- Mengembangkan kemampuan dalam memahami apa yang didengar dan yang tertulis, khususnya pada penulisan dan pendengaran bahasa Arab yang baik dan ben
Membantu dalam membaca, berbicara, dan menulis atau mampu menggunakan bahasa Arab lisan dan tulisan secara baik dan benar.