Buku ini menguak rekonstruksi pemahaman hadis intoleransi dalam beragama, yang dibatasi pada hadis tentang membunuh mereka yang mengganti agamanya, hadis tentang memerangi manusia sampai mereka bersyahadat, dan hadis tetang memerangi orang Yahudi dan bahkan membunuhnya.
Penulis menyajikan tulisannya menggunakan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis hadis-hadis menggunkan study ma’anil hadith. Rekonstruksi pemahaman hadis intoleransi dalam beragama dari hadis-hadis yang dibahas pada buku ini adalah bahwa hadis tentang membunuh mereka yang mengganti agamanya (murtad) dipahami sebagai hadis yang umum sehingga perlu dibatasi oleh hadis dan al-Quran tentang balasan bagi pelaku murtad, sanksi pelaku murtad terdapat dua macam: pertama pelaku murtad yang disertai dengan sikap permusuhan atau provokasi terhadap Islam, mereka disanksi untuk dibunuh karena membahayakan tatanan pemerintahan Islam, kedua yaitu pelaku murtad yang atas keyakinan diri sendiri, serta tidak disertai dengan permusuhan terhadap Islam. sanksinya akan diberikan langsung oleh Allah Swt yaitu berupa laknatNya dan siksaan yang kekal di dalam neraka.
Hadis memerangi manusia sampai bersyahadat, rekonstruksi pemahaman hadisnya yaitu yang dimaksud manusia pada hadis ini bukan bermakna umum, tetapi orang musyrik yang melawan dan memerangi umat Islam. Peperangan dilakukan pun sebagai alteranatif terakhir jika tidak ditemukan cara lainnya, dan peperangan ini lebih bersifat divensif. Selain itu dalam melakukan peperangan terdapat etikanya, apabila musuh telah menyerah maka peperangan harus diberhentikan, para tawanan juga harus diperlakukan dengan baik. Dengan demikian maka pemahaman seperti itu tidak bertentangan dengan konsep toleransi, karena dalam menjaga diri dan agama, diperbolehkan untuk melawan.
Hadis berikutnya yaitu hadis tentang memerangi orang Yahudi bahkan membunuhnya, rekonstruksi pemahaman hadisnya yaitu hadis ini termasuk dalam hadis prediktif, Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul diberikan sehingga dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Akan tetapi mengenai hadis prediktif ini ada yang sudah terjadi, belum terjadi dan bahkan tidak terjadi. Maka dengan adanya hadis ini memberikan informasi kepada manusia agar menjaga hubungannya khususnya antara umat Islam dan Yahudi, sehingga apa yang diprediksikan ini tidak terjadi, dan apabila terjadi maka untuk umat Islam harus mempersiapkan diri karena hal ini menandakan telah dekatnya hari kiamat.