Mendidik menuntut kesadaran dalam gerak bersama. Pendidik dan anak didik dalam perspektif kemanusiaannya bersama-sama tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya. Setiap manusia memiliki potensi dan keunikan yang membutuhkan ruang untuk berkembang menuju kedewasaannya. Itulah ruang sadar pendidikan yang akan memandu fitrah manusia dalam situasi dan kondisi lingkungan positif. Manusia membutuhkan intervensi dan pengondisian usaha sadar manusia berupa proses pendidikan, karena manusia bukanlah malaikat yang selamanya baik, tetapi juga bukan iblis yang selalu berbuat keburukan dan pelanggaran.
Buku ini mengurai masalah pendidikan dari konsep ke implementasi, terutama dalam perspektif selaku orangtua sebagai pendidik pertama di lingkungan keluarga, dan selaku guru sebagai pendidik kedua dan utama di lingkungan sekolah. Perlu disadari bersama bahwa pendidikan bukan hanya tugas guru semata, orangtua juga perlu untuk terlibat aktif dalam membangun karakter anak. Di salah satu bagian buku ini, disuguhkan beberapa bentuk pelibatan orangtua yang bisa dilakukan. Orangtua di rumah, guru di sekolah dan masyarakat adalah tiga pilar utama tegaknya bangunan pendidikan.
Buku ini sendiri dibagi ke dalam empat bagian. Bagian pertama berisi tentang “Hakikat Manusia, Fitrah, dan Tanggung Jawabnya”, yang berbicara tentang kesejatian manusia dari pelbagai perspektif, mulai dari pemikir Barat yang sekuler, hingga Timur yang spiritualistik. Bagian kedua perihal “Amanah Wali kelas, Pemimpin Kecil, dan Pengelola Potensi”, kaitannya dengan peran wali kelas yang ideal. Di bagian ini, memberikan penegasan betapa urgennya kolaborasi antara guru dan orangtua dalam pendidikan anak, serta bagaimana relasi keduanya mesti dibangun dan dirawat. Bagian ketiga, “Tantangan Para Pendidik”, yang membincang ihwal masalah pendidikan era kekinian, yakni pengaruh teknologi, serta kiat-kiat menghadapinya. Bagian keempat, “Pendidikan yang Menguatkan”, mengulas tentang bagaimana pendidikan menjadi ruang yang menguatkan sosial-emosional anak. Kerja-kerja guru di era kekinian bukan hanya memastikan anak sukses secara akademis, tapi juga sejahtera secara sosial-emosional, dan mapan sisi spiritualitasnya.
Semoga buku ini bermanfaat untuk kita semua, bersama-sama mengambil bagian dalam tanggung jawab untuk saling memanusiakan, mengembangkan, dan menguatkan dalam ruang sadar pendidikan. Selamat membaca!