Buku berjudul “Satu Tuhan, Satu Agama, Satu Islam” ini sebagai bentuk ikhtiar agar dapat membedakan mana yang “agak benar” dan mana yang “agak salah”. Antara tradisi masuk akal dan bid’ah munkar. Menuju dan mengharap pencerahan batin. Berjargon tulisan yang informatif, edukatif dan optimis. Entahlah ini juga ide atau gagasan.
Banyak orang yang telah menemukan kehidupan dan maknanya. Namun, seperti saya, banyak pula masih mencarinya. Hakikat kehidupan, kebahagiaan dalam kenikmatan sesungguhnya. Hati tertata, bersyukur, ikhlas dan tawakal.
Merenung dalam kegalauan, dari masalah tahlilan yang dikenalkan Syi’ah, diamalkan Sunni dan dibid’ahkan Wahabi, merembet ke masalah mazhab (akidah, fikih), Ghadir Khum, imam, maulid, tarekat, tarjih Muhammadiyah, nisfu sya’ban, wujudul hilal, hujjah ASWAJA/NU… Kedua tangan kutengadahkan ke atas: Ya Tuhan, Ya Rabb, Ya Allah tolonglah hamba-Mu ini, berikan, tunjukkan jalan kebaikanMu, jalan tulus tak ragu akan kebenaranMu, ampuni semua dosaku, indahkan akhlakku, gandakan amal ibadahku.