Buku berjudul Sekolah Sebagai Cermin Masyarakat: Dinamika Sosial dalam Dunia Pendidikan ditulis untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana pendidikan, dalam hal ini sekolah, bukan semata-mata bermanfaat sebagai lembaga formal kawasan para siswa mendapatkan ilmu pengetahuan, namun juga sebagai cermin dari dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat. Seiring berjalannya waktu, kita menyaksikan bahwa sekolah tidak lagi hanya menjadi ruang akademik, tetapi juga arena yang menyerap dan merefleksikan berbagai perubahan sosial yang terjadi di luar dindingnya.
Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk memetakan dan menganalisis fenomena ini agar kita dapat melihat peran pendidikan secara lebih holistik. Pembahasan dalam buku ini mengajak pembaca untuk memikirkan kembali bagaimana sekolah mencerminkan prinsip-prinsip yang berfungsi dalam masyarakat. Apakah sekolah bisa mewujudkan agen perubahan sosial, ataukah justru menjadi tempat reproduksi ketidaksetaraan sosial yang ada di masyarakat? Bagaimana dinamika sosial yang terjadi di masyarakat baik dalam konteks ekonomi, politik, maupun budaya dapat mempengaruhi kebijakan pendidikan, kurikulum, dan praktik-praktik yang ada di sekolah?
Ini adalah beberapa pertanyaan yang saya coba jawab melalui berbagai pembahasan dalam buku ini. Sebagai seorang penulis yang juga terlibat dalam dunia pendidikan, penulis memahami bahwa isu-isu seperti ketidaksetaraan pendidikan, marginalisasi kelompok tertentu, serta pembentukan identitas sosial yang berlangsung di sekolah sering kali tidak terlalu mendapat perhatian yang cukup. Oleh karena itu, saya menekankan pentingnya pemahaman mengenai hubungan antara pendidikan dan dinamika sosial sebagai hal yang tak terpisahkan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal seharusnya tidak hanya berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan, namun juga dalam membangun kepribadian dan pola pikir yang peka terhadap realitas sosial di sekitarnya.