Buku ini membahas keterkaitan antara modal sosial (social capital) dan ketahanan pangan (food security), terutama dalam konteks masyarakat perkotaan di Indonesia. Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat dan konversi lahan pertanian menjadi pemukiman serta industri, banyak masyarakat menghadapi kesulitan dalam akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi.
Konsep utama dalam buku ini adalah bagaimana modal sosial yang mencakup kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial berperan dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan. Modal sosial memungkinkan individu dan kelompok masyarakat bekerja sama untuk menghadapi tantangan pangan, baik melalui praktik solidaritas, pertanian perkotaan (urban farming), maupun mekanisme komunitas lainnya.
Buku ini juga mengulas berbagai perspektif akademik tentang ketahanan pangan, termasuk definisi dari lembaga internasional seperti FAO dan World Bank, serta studi kasus yang menunjukkan peran modal sosial dalam mendukung sistem pangan yang berkelanjutan. Melalui pendekatan interdisipliner, buku ini menawarkan wawasan tentang bagaimana modal sosial dapat dioptimalkan untuk mengatasi kerawanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara kolektif.