Ada 4 karakter keterampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh guru untuk ditransferkan kepada siswa, yaitu: (1) Critical Thingking and Problem Solving, (2) Creativity and Inovation, (3) Collaboration, dan (4) Communication (4C’s). 4 Cs akan dimiliki oleh siswa manakala guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk terlibat dalam praktik sains, teknologi, teknik, dan matematika melalui masalah dunia nyata, atau disingkat dengan STEM. STEM dapat membantu siswa agar belajar bagaimana memecahkan masalah dunia nyata berdasarkan pengalaman hidup yang otentik dan nyata melalui pekerjaan proyek. Pengalaman hidup yang nyata, akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik, manakala pembelajaran yang dilakukan mendekatkan peserta didik dengan potensi lokal di wilayah terdekat. Kearifan lokal ini dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium dan sumber belajar, sehingga fungsi, manfaat dan peran potensi lokal daerah dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendekatan Lesson Study (LS) dapat menjadi alternatif bagi guru untuk merencanakan, melaksanakanpembelajaran dan refleksi, melalui evaluasi oleh guru lain, akademisi dan profesional untuk meningkatkan pembelajaran berikutnya dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa. LS dilaksanakan secara kolaboratif, dimana guru dapat saling berbagi informasi, dan saling belajar. Pembelajaran kolaboratif memberikan dampak besar bagi peningkatan pemahaman siswa tentang pembelajaran, keterampilan, sikap dan kepribadian. Hal ini mendasar perlunya pembentukan komunitas STEM, melalui pendekatan LS, sehingga terjadi keberlanjutan perbaikan pembelajaran, ketercaiannya 4Cs perlu dievaluasi.