Untaian hati… kegundahan hati… jeritan hati… bahagianya hati… bisikan hati atas firman-Nya. Teruntai halus lembut dalam pilihan kata-kata bermakna. Tersusun dalam barisan kata dan frasa, tentang cinta, tujuan hidup, kebenaran, siswa, guru, seorang anak, suami, istri dan kehidupan.
(Puisi: 3] Tabir Cintaku)
“Kapankah akan terbuka?”
“Tirai penyekat rindu”
“Sendu telah kurasa”
“Meraung-raung dalam asa”
“Gelisah …”
(Puisi: 46] Memilih Jalan Terbaik)
“Pernahkan bertanya”
“Kenapa kaki ini melangkah di role ini”
“Sunyi, sepi, sendiri”
“Berharap selalu perbaiki”
“Diri dan ummati,,,”
“Terpatri dalam cinta hakiki”
Penulis berusaha menghadirkan pandangan atas bimbingan-Nya dalam pesan-pesan puisi. Harapan penulis, para pembaca merasakan pesan itu merasuk masuk ke dalam hati dan pikiran. Dengan selalu berharap Allahu Rabbi membimbing hati-hati kita sehingga benar dalam pengamalan.
—
Hamba Allah
Cicik Rahayu