Semasa kuliah, saya sudah punya niat ingin menulis, tapi saya tidak punya keberanian atau tidak tahu mau menulis apa. Bahkan beberapa orang mengajak saya menulis dan sempat membuat akun di platform Kompasiana tapi tak kunjung menulis.
Suatu ketika, selesai S1, saya bekerja di salah satu perusahaan. Hanya enam bulan saya bekerja di sana, di bulan berikut nya, saya tidak diberikan kesempatan (tidak lanjut kontrak).
Saya mencari dan melamar pekerjaan baru tapi tak kunjung diterima. Karena itulah, saya berhenti mencari kerja. Akhirnya, saya nganggur kurang lebih satu tahun. Dari situlah saya memutuskan masuk dalam dunia menulis.
Awalnya, saya menulis pengalaman (catatan harian) di platform yang sama, yang dulu pernah saya buat dengan akun baru. Seiring berjalannya waktu saya mulai mencoba menulis puisi.
Tentu, saya hampir putus asa dan berhenti menulis karena ‘tidak ada hasil’ yang menguntungkan. Tapi saya berpikir kembali ingin menerbitkan sebuah buku. Saya pilih puisi-puisi dari platform tersebut (menjadi antologi puisi).
Buku pertama terbit di awal tahun 2024 dengan judul, “Negeri Tak Bertuan.” Setelah itu diikuti buku kedua yaitu “Gerimis Jatuh di Ujung Pena.” Kedua buku ini diterbitkan oleh Bukunesia.
Sedangkan buku ketiga, “Mantan Debu” yang diterbitkan oleh Penerbit KBM Indonesia sebenarnya itu adalah buku kedua saya.
Sebelumnya, saya pernah mengajukan ke penerbit mayor (Gramedia). Karena tak kunjung direspon, saya mencari penerbit lain dan saya memilih Penerbit KBM Indonesia.
Penerbit KBM Indonesia cukup terjangkau biaya percetakan dan cepat. Hanya saja pengiriman paket yang terbilang ‘cukup lama’.
