Bagaimana jika ada sebuah amalan yang bukan hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mengasah ketangguhan mental, memperkuat kecerdasan emosional, dan membentuk pribadi yang lebih fokus, sabar, dan berdaya saing? Buku ini mengungkap rahasia praktik Riyadlah 40 Hari Khatam Al-Qur’an, sebuah tradisi spiritual yang dijalani para santri di dua pesantren besar di Indonesia — Pondok Pesantren An-Nur Bantul, Yogyakarta dan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya, Sumatera Selatan.
Selama empat puluh hari berturut-turut, para santri khatam Al-Qur’an setiap hari dalam keadaan berpuasa. Bukan sekadar membaca, tapi melalui proses yang sarat makna: mandi taubat, shalat hajat, doa, tawasul, dan perjuangan tanpa henti menaklukkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan bacaan 30 juz. Semua dijalani dengan disiplin, pengorbanan, dan niat murni demi meraih ridha Allah. Di dalamnya, Anda akan menemukan:
Kisah nyata perjuangan para santri menuntaskan 40 kali khataman tanpa jeda, makna spiritual di balik amalan ini yang membuka pintu rahmat, mengabulkan hajat, dan memperdalam kecintaan pada Al-Qur’an, bagaimana mujahadah ini melahirkan soft skills luar biasa: fokus, daya juang, disiplin, dan kepekaan hati, pesan-pesan hikmah dari para guru dan pengasuh pesantren.
Lebih dari sekadar buku religi, ini adalah panduan hidup untuk siapa saja yang ingin memperkuat diri lahir batin melalui kekuatan Al-Qur’an. “40 Hari Khatam Al-Qur’an” akan menginspirasi Anda untuk berani memulai perjalanan spiritual yang akan mengubah hidup selamanya.