Dalam studi gramatika kategori kata merupakan hal yang tidak pernah lepas dari pembicaraan. Kalau diperhatikan buku-buku tata bahasa, hampir tidak ada yang tidak membicarakan masalah kategori kata. Namun demikian boleh dikatakan hampir tidak pernah ada kesepakatan antara ahli bahasa karena kategori makna leksikal begitu penting, ruwet, dan komplek. Oleh karena itu pada kesempatan ini dicoba ditulis salah satu kategori makna leksikal sebagai buku ajar yang berjudul Kategori Makna Leksikal Nomina Bahasa Bali. Ada dua hal penting yang diuraikan, yaitu (1) tipe-tipe kategori leksem nomina bahasa Bali dan (2) ciri-ciri masing-masing tipe kategori leksikon nomina bahasa Bali.
Teori yang digunakan untuk mengkaji kedua masalah tersebut adalah teori semantik yang secara khusus terdapat teori kategori, komponen makna. Pemaparan kategori makna leksikal nomina bahasa Bali ada —-tipe kategori makna leksikal dengan masing-masing tipe memiliki ciri tersendiri. Beberapa tipe ada yang memiliki subtipe lagi. Tipe-tipe tersebut adalah Tipe I berciri makna utama [+benda + orang (O)]. Tipe ini memiliki 6 subtipe; tipe II berciri [ +B dan Institusi (I) + OM (orang Metaforis )+ Kongret (K), terhitung (+H); tipe III berciri [ +B + Binatang (Bi)+Ny + Kongret (K), terhitung (+H) ] dengan tiga subtipe; tipe IV berciri [ +B dan Tumbuhan (T) ] juga memiliki tiga subtype; tipe V, mengandung ciri makna utama [+B, + buah-buahan (Bb)]; tipe VI, mengandung ciri makna utama [+B, + Bunga-bungaan (Bbu)]; tipe VII engan ciri [+B, + Peralatan (Al)+ +H, +K, dan –Hi]; tipe VIII, mengandung ciri makna utama [+B, + Makanan Minuman (Mm)]. Makna tambahannya adalah [-H, +K, dan –Hi]; tipe IX, mengamdung ciri makna utama [+B, + Geografi (Ge)]. dengan makna tambahannya adalah [+H, +K, dan –Hi]; tipe X, mengandung ciri makna utama [+B, + Bahan baku (Bb)]. tipe XI, mengandung ciri makna utama [+B, + Upacara adat (Ua)]. Makna tambahannya adalah [-H, +K]; dan tipe XII, mengandung ciri makna utama [+B, + bebantenan (bb)]. Makna tambahannya adalah [-H, +K].