Buku “Filsafat Algoritma Islam” hadir sebagai upaya baru dalam menjembatani dialog antara filsafat, ilmu pengetahuan modern, dan nilai-nilai Islam. Selama ini, algoritma dipahami hanya sebagai konsep teknis dalam matematika atau komputer. Namun, dalam buku ini, algoritma dimaknai lebih luas: sebagai metode hidup yang sistematis, teratur, dan bernilai transendental—sebuah pola berpikir dan bertindak yang membawa manusia pada kesuksesan dunia sekaligus kebahagiaan akhirat.
Melalui pendekatan filosofis, buku ini mengurai akar-akar pemikiran tentang keteraturan (order), sebab-akibat (causality), dan tujuan (teleology) dalam Islam. Al-Qur’an dan hadis dipandang sebagai “algoritma ilahiah” yang mengarahkan setiap langkah manusia menuju harmoni dan kebenaran. Dari perspektif ilmu pengetahuan, buku ini menegaskan bahwa algoritma bukanlah konsep asing, melainkan cerminan sunnatullah—hukum-hukum Allah yang berlaku di alam semesta. Sementara dari sisi spiritual, algoritma dipahami sebagai jalan menuju tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa) melalui langkah-langkah yang terstruktur dan disiplin.
Beberapa tema penting yang dibahas dalam buku ini antara lain:
- Hakikat filsafat algoritma dalam perspektif Islam.
- Hubungan antara akal, wahyu, dan logika sistematis.
- Algoritma sebagai strategi hidup menuju kesuksesan.
- Integrasi filsafat, ilmu, dan teknologi modern dalam bingkai Islam.
- Harmoni antara algoritma dan spiritualitas: bagaimana hidup tertata rapi tanpa kehilangan ruh ketuhanan.
Dengan bahasa yang reflektif namun tetap komunikatif, buku ini tidak hanya ditujukan bagi akademisi atau mahasiswa, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin menemukan keteraturan hidup dalam bingkai Islam. Ia mengajak pembaca untuk memahami bahwa kesuksesan tidak tercapai dengan cara instan, tetapi melalui algoritma yang benar: niat yang lurus, langkah yang teratur, strategi yang tepat, dan orientasi yang jelas pada ridha Allah ﷻ.
Buku ini menjadi jembatan antara dunia modern yang penuh dengan algoritma teknologi dan tradisi keilmuan Islam yang sarat hikmah. Ia menegaskan bahwa Islam tidak bertentangan dengan sains, bahkan justru memberi dasar filosofis dan etis bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan.
Singkatnya, “Filsafat Algoritma Islam” adalah sebuah undangan untuk berpikir, merenung, dan menata hidup dengan sistem yang bukan hanya rasional, tetapi juga spiritual. Buku ini memperlihatkan bahwa algoritma tidak hanya ada di komputer, melainkan juga dalam Al-Qur’an, dalam doa, dalam ibadah, dan dalam setiap langkah manusia menuju Allah.