Hujan, Kemarau, dan Kata adalah kumpulan puisi dan pantun yang merekam denyut kehidupan melalui dua musim yang akrab dengan keseharian manusia: hujan dan kemarau. Kedua musim ini hadir bukan hanya sebagai peristiwa alam, tetapi juga sebagai simbol perjalanan rasa tentang harapan, penantian, kehilangan, keteguhan, dan kebahagiaan sederhana.
Dalam buku ini, hujan menjelma menjadi gerimis kenangan, deras rindu, dan doa-doa yang jatuh perlahan. Sementara itu, kemarau hadir sebagai ruang sunyi, waktu menunggu, dan ketabahan yang diuji oleh panas dan keringnya keadaan. Puisi-puisi menyuarakan refleksi batin dengan lirih dan puitis, sedangkan pantun-pantun hadir lebih ringan, jenaka, dan akrab, menghadirkan senyum sekaligus nasihat yang membumi.
Melalui rangkaian kata yang sederhana namun bermakna, buku ini mengajak pembaca menyelami siklus hidup yang terus berputar seperti hujan yang datang setelah kemarau, dan kemarau yang mengajarkan arti bertahan. Hujan, Kemarau, dan Kata ditujukan bagi pembaca dari berbagai usia, sebagai ruang perjumpaan antara alam, rasa, dan bahasa yang dirawat dengan kepekaan sastra dan kehangatan makna.