Pada era digital, kepala sekolah dituntut memiliki karakter kepemimpinan yang visioner, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Seorang pemimpin pendidikan tidak cukup hanya menguasai administrasi, tetapi juga harus mampu mengarahkan sekolah menuju transformasi digital. Karakter utama yang harus dimiliki antara lain keterbukaan terhadap perubahan, kemampuan komunikasi berbasis teknologi, serta integritas dalam menjaga etika penggunaan data digital. Kepala sekolah yang berkarakter kuat akan mampu menjadi teladan dalam mengembangkan budaya belajar yang modern, kreatif, dan selaras dengan kebutuhan zaman.
Selain karakter, pola kepemimpinan kepala sekolah juga harus bertransformasi. Pola kepemimpinan transformasional menjadi kunci, karena dapat menginspirasi guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk berinovasi melalui pemanfaatan teknologi. Di samping itu, pola kepemimpinan partisipatif diperlukan untuk melibatkan semua pihak guru, siswa, maupun orang tua dalam proses pengambilan keputusan melalui platform digital. Dengan demikian, sekolah dapat menciptakan ekosistem yang kolaboratif dan responsif terhadap tantangan pendidikan abad ke-21.
Pola kepemimpinan di era digital juga menekankan penggunaan data sebagai dasar evaluasi dan perumusan kebijakan. Kepala sekolah perlu menguasai sistem informasi manajemen pendidikan, analisis hasil asesmen, serta rapor pendidikan digital agar setiap keputusan yang diambil berbasis pada fakta dan kebutuhan nyata. Selain itu, kepala sekolah berperan sebagai servant leader, yaitu pemimpin yang siap melayani dan mendukung guru serta siswa agar dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal dalam proses belajar mengajar.
Secara keseluruhan, kepemimpinan kepala sekolah di era digital adalah kepemimpinan yang menempatkan teknologi sebagai sarana untuk memperkuat kualitas pendidikan, bukan sekadar alat administratif. Karakter visioner, inovatif, kolaboratif, dan berintegritas, yang diiringi dengan pola kepemimpinan transformasional, partisipatif, dan berbasis data, akan menciptakan sekolah yang lebih adaptif dan berdaya saing global. Dengan kepemimpinan semacam ini, sekolah dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga terampil menghadapi perubahan dan kompetitif di tengah tantangan dunia digital.