Buku Kingdom Communication karya Edwin, M.Pd., M.Pd.K. dan Dr. Josiharu Edmund Franky, M.Th. merupakan sebuah panduan teologis dan praktis dalam memahami serta menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang berlandaskan nilai-nilai Kerajaan Allah. Buku ini menekankan bahwa komunikasi bukan sekadar alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga merupakan sarana transformasi yang mampu membawa perubahan dalam kehidupan pribadi, keluarga, gereja, dan masyarakat luas. Dengan mengacu pada ajaran Yesus Kristus, para nabi, serta rasul seperti Paulus, buku ini menguraikan bagaimana komunikasi dapat menjadi jalan untuk mewujudkan kasih, keadilan, dan rekonsiliasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam buku ini, penulis mengajak pembaca untuk memahami bahwa komunikasi dalam perspektif Kerajaan Allah haruslah mencerminkan kasih dan kebenaran. Sebagai bagian dari kehidupan spiritual, komunikasi tidak hanya bersifat interpersonal tetapi juga menjadi media interaksi antara manusia dengan Tuhan melalui doa, penyembahan, dan refleksi terhadap firman-Nya. Konsep Kerajaan Allah menjadi dasar utama yang dibahas di awal buku, di mana kehadiran dan pemerintahan Allah dalam kehidupan manusia diwujudkan melalui komunikasi yang membawa damai dan sukacita. Selain itu, komunikasi juga dipandang sebagai sarana untuk membangun harmoni di tengah komunitas iman, di mana setiap individu dipanggil untuk menjadi alat kasih dan kebenaran.
Melalui berbagai contoh dari Alkitab, buku ini menggambarkan bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh Yesus Kristus menjadi model utama dalam menyampaikan kebenaran dengan hikmat, kasih, dan ketegasan. Khotbah di Bukit, percakapan-Nya dengan para murid, serta cara-Nya menghadapi tantangan dari orang-orang Farisi menjadi ilustrasi nyata tentang pentingnya komunikasi yang efektif, relevan, dan berdampak. Selain itu, surat-surat Paulus kepada jemaat juga menunjukkan bagaimana komunikasi dapat menjadi alat untuk membangun iman, mengoreksi kesalahan, dan menumbuhkan kehidupan rohani yang lebih dalam. Buku ini juga membahas berbagai hambatan komunikasi yang sering kali muncul, seperti dosa, keegoisan, kesalahpahaman, serta ketidaksediaan untuk mendengarkan, yang semuanya dapat merusak hubungan dan memecah belah komunitas.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, penulis menekankan pentingnya menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang didasarkan pada buah Roh Kudus, sebagaimana tertulis dalam Galatia 5:22-23. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri menjadi elemen penting yang harus tercermin dalam setiap bentuk komunikasi, baik dalam keluarga, lingkungan gereja, maupun dalam kehidupan sosial. Selain itu, doa dan perenungan terhadap firman Tuhan juga ditekankan sebagai sarana utama dalam mencari hikmat dan bimbingan Allah agar komunikasi yang dilakukan tidak hanya efektif tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Buku ini tidak hanya memberikan pemahaman teoretis tentang komunikasi dalam konteks iman Kristen, tetapi juga menyajikan prinsip-prinsip praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan yang mendalam dan reflektif, Kingdom Communication menjadi sumber inspirasi bagi setiap orang percaya yang ingin mengembangkan komunikasi yang lebih bermakna, membangun hubungan yang lebih harmonis, serta membawa perubahan positif dalam lingkungannya. Buku ini mengajarkan bahwa komunikasi yang selaras dengan nilai-nilai Kerajaan Allah tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menghadirkan kasih, kedamaian, dan kebenaran yang dapat mengubah kehidupan banyak orang.