Penerjemahan lagu-lagu Madura secara umum dipahami sebagai pengalihan pesan dan gaya dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Untuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan, yaitu memahami makna bahasa sumber dan merekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran. Untuk memahami makna bahasa sumber, penerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidah-kaidah (grammar) bahasa sumber, tetapi juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu. Hal yang sama terjadi ketika penerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, maka penerjemah perlu menyesuaikan kalimat-kalimatnya dengan pembaca sasaran, materi yang diterjemahkan, dan tujuan penerjemahan.
Sampai saat ini, buku-buku yang berhubungan dengan penerjemahan budaya, khususnya budaya Madura belum banyak ditulis dan untuk itu penulis menghadirkan buku ini sebagai tambahan referensi kearah pemahaman penerjemahan budaya. Mudah-mudahan buku yang sederhana ini tidak saja berguna dan bermanfaat bagi para mahasiswa, pengajar penerjemahan, para penikmat penerjemahan, dan mereka yang berminat mengkaji masalah penerjemahan, tetapi juga mampu menghadirkan dan menumbuhkan kecintaan dan kreativitas dalam memahami penerjemahan budaya.