Industri produk halal telah berkembang pesat dan cepat di negara-negara, yang bukan saja berpenduduk mayoritas Muslim, tetapi banyak didominasi juga oleh negara-negara non Muslim dengan melabelisasi kehalalannya. Demikian juga konsumen produk halal bukan hanya dari kalangan masyarakat muslim, tetapi juga telah menjadi kebutuhan masyarakat non muslim dari berbagai negara di belahan dunia. Hal ini mengindikasikan bahwa industri halal memiliki potensi dan peluang pasar yang besar baik domestik maupun global. Ekonomi Islam (produk-produk halal) telah membangun pijakan yang semakin penting dan mapan dalam ekonomi global, didorong oleh meningkatnya permintaan konsumen muslim bahkan non-Muslim terhadap produk dan layanan khusus berdasarkan syariat Islam.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam berlimpah, namun belum dapat dikelola oleh UKM industri halal secara efektif dalam jumlah besar, untuk berbagai jenis komoditas bercorak kearifan lokal maupun internasional. Sebagian besar, komoditas produk halal diproduksi Usaha kecil dan Menengah (UKM) yang jumlahnya mencapai 62,9 juta. Karena itu enterpreneur UKM industri halal sangat berpeluang untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun global. Pasar bisa cepat berubah (perilaku konsumen, persyaratan mutu, persaingan, kondisi ekonomi, dsb). Dalam lingkungan bisnis global seperti ini, perubahan terjadi begitu cepat. Maka diperlukan wirausahawan yang kreatif dan inovatif, agar dapat mengantisipasi dan merespons cepat terhadap perubahan tersebut. Namun, kondisi UKM di Indonesia, relatif terhambat untuk menjadi pemain terpenting di pasar global, disebabkan faktor SDM, terutama menyangkut kreativitas dan inovasi dalam teknis produksi, pemasaran dan pelayanannya.
Maka upaya yang dapat dilakukan adalah megembangkannya dengan menerapkan manajemen kreativitas. Manajemen dimaksud adalah dengan melakukan suatu proses pengembangkan atau meningkatkan kemampuan berpikir kreatif entrepreneur dengan langkah-langkah yang diarahkan teori kreativitas. Pengembangan kreativitas, inisiatif, pengarahan diri sendiri, dan keterampilan memecahkan masalah dalam pendidikan kewira-usahaan adalah penting bagi entrepreneur untuk berkompitisi di pasar global. Oleh karena itu, pendidikan kewirausahaan penting bagi semua pembelajar, bukan hanya karena potensinya untuk menciptakan lapangan kerja, peluang menghasilkan pendapatan dan sosial atau nilai lingkungan, tetapi juga karena berkontribusi pada pengembangan keterampilan untuk kehidupan sehari-hari di abad 21.