Mutilasi Tikus adalah kumpulan cerpen yang menyingkap wajah lain kehidupan manusia melalui simbol-simbol sederhana, getir, dan terkadang kejam. Tikus, dalam berbagai kisah di dalam buku ini, hadir bukan sekadar hewan yang menjijikkan, melainkan cermin dari kerakusan, kepicikan, dan kelicikan manusia.
Setiap cerpen menghadirkan potret kehidupan sehari-hari yang akrab namun penuh kejutan. Dari lorong-lorong gelap pasar, ruang kelas sekolah, hingga meja birokrasi yang berdebu, tokoh-tokohnya bergulat dengan nasib yang tak selalu berpihak. Mereka berusaha bertahan hidup di tengah tumpukan masalah: korupsi, ketidakadilan, cinta yang retak, sampai kemarahan yang menuntut jalan keluar.
Dua Judul Utama cerpen, Mutilasi dan Tikus, menjadi metafora tentang usaha manusia memotong bagian-bagian busuk dari lingkungannya, meski sering kali berakhir sia-sia. Namun, dalam kepedihan itu, pembaca juga akan menemukan secercah humor gelap, ironi yang menggigit, serta renungan mendalam tentang harga diri dan kemanusiaan.
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa lugas, penuh simbol, dan menyisakan ruang tafsir. Cocok bagi pembaca yang menyukai cerita pendek bernuansa kritik sosial, satir, sekaligus refleksi diri. Setiap halaman menantang kita untuk bertanya: siapa sesungguhnya tikus yang dimutilasi—hewan, atau manusia itu sendiri?