Buku Pakaian Takwa: Antara Simbol Spiritual dan Tren Sosial lahir dari kegelisahan sekaligus refleksi penulis terhadap fenomena penggunaan pakaian Muslim di Indonesia yang kerap disebut sebagai “pakaian takwa”. Dalam masyarakat, pakaian ini tidak hanya menjadi bagian dari ekspresi religius, tetapi juga beririsan dengan persoalan budaya, sosial, bahkan ekonomi. Karena itu, pembahasan tentang pakaian takwa tidak dapat dilepaskan dari dialektika antara nilai spiritual yang diajarkan Al-Qur`an dengan istilah libâs at-taqwâ dan realitas sosial yang terus berkembang.
Ada sejumlah masalah yang memengaruhi penerimaan dan pemahaman masyarakat terhadap pakaian takwa. Pertama, komersialisasi dan perubahan makna: di sebagian kalangan, pakaian ini telah menjadi komoditas mode. Nilai spiritual yang seharusnya diutamakan justru tergeser oleh kepentingan tren dan status sosial. Kedua, kurangnya pemahaman makna filosofis: sebagian masyarakat mengenakan pakaian takwa hanya sebagai formalitas atau tradisi, tanpa penghayatan makna mendalam bahwa pakaian ini sejatinya mencerminkan ketakwaan, kesederhanaan, dan kesadaran diri di hadapan Allah Swt.
Melalui buku ini, penulis berupaya menghadirkan sebuah kajian yang tidak hanya bersifat normatif-teologis, tetapi juga analitis dan kontekstual. Penulis berharap pembahasan ini dapat membantu pembaca memahami kembali hakikat pakaian takwa sebagaimana yang dimaksudkan Al-Qur’an, sekaligus mendorong lahirnya kesadaran baru untuk memaknai pakaian Muslim tidak sebatas busana lahiriah, tetapi juga simbol batiniah dari keimanan dan ketakwaan