Buku ini membahas hubungan persepsi Civitas Akademika tentang bank syari‘ah serta perilaku mereka untuk menjadi nasabah. Pada dasarnya terdapat anekaragam pandangan antara yang pro dan yang kontra dari berbagai kalangan dan strata yang tak dapat dielakkan terhadap eksistensi bank syari‘ah. Penulis berpandangan, umumnya sepakat bahwa bank syari‘ah sebagai lembaga intermediatori dapat berdiri sejajar dengan jenis lembaga-lembaga keuangan lainnya dengan seabrek argumen dan alasan, namun disayangkan, tidak semua persepsi positif tersebut lantas dibarengi dengan perilaku untuk menjadi nasabah. Termasuk dalam kategori ini adalah kalangan Civitas Akademika yang penulis anggap sebagai kelompok komunitas masyarakat intelektual, The Agent of Chance.
Kajian dalam buku ini menggunakan metode statistik regresi untuk menunjukkan keterkaitan antara persepsi dan perilaku, serta memakai analisa Artificial Neural Networks (ANN). Metode ini membuktikan bahwa peluang perkembangan bank syari‘ah ke depan lebih positif. Pada sisi lain, pembinaan terhadap nasabah bank syari‘ah relatif lebih mudah dilaksanakan, bahkan dapat menjadi parner dalam mensosialisasikan gerakan Islamisasi pada dunia perbankan.