Kita sadari sepenuhnya bahwa masyarakat tidak hanya didefinisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami tempat tertentu dalam arti geografis, tapi telah merambah ke berbagai area yang sangat kompleks, termasuk dunia virtual. Kultur dan identitas yang menyatukan mereka sangat bervariatif, mulai dari identitas yang sifatnya formal, profesi, hingga masalah hobi. Mulai dari yang positif hingga yang negatif.
Hal inilah yang menjadi perhatian utama dalam dakwah komunitas. Dalam konteks ini, da’i dituntut untuk lebih kreatif dalam berdakwah. Berdakwah sama sekali tidak identik hanya sekedar berceramah, tapi mencakup yang lebih luas yang bersifat advokatif. Intinya adalah bagaiman mereka dapat diterima oleh mad’u (audensi dakwah) sehingga tujuan dari pada dakwah amar makruf nahi munkar dapat tersampaikan.
Dakwah komunitas adalah dakwah yang menggunakan strategi buttom up dimana audensi dakwah menjadi titik sentral yang menentukan metode dan materi dakwah. Di sinilah kemudian penting dilakukan assessment awal untuk memahami identitas komunitas termasuk yang terpenting adalah problem yang mereka hadapi. Berdasarkan hal inilah kemudian dapat dirumuskan strategi dakwah yang tepat sasaran, dakwah yang solutif yang menggembirakan dan mencerahkan mereka, membawa mereka ke arah yang lebih baik.
Buku sederhana ini adalah elaborasi dari hasil Mukatamar Muhammadiyah ke-48 tentang dakwah komunitas. Sebagian besar isinya adalah merupakan hasil tanfidz Muktamar ke-48. Sebagian yang lain adalah tambahan penjelasan dan penyederhanaan dari Tim LDK PP Muhammadiyah. Buku ini dimaksudkan sebagai standar seorang dai, khususnya da’i komunitas dalam melaksanakan dakwah. Semoga kehadiran buku ini dapat mempermudah dan memotivasi para da’i dalam melakukan dakwah amar makrif nahi munkar.