Parjumatanganan membantu setiap pelayan semakin mengenal warga yang menjadi jumatanganannya secara pribadi dan pergumulan yang dialami serta bertumbuh bersama dalam Kristus. Meski demikian, masih sedikit bahan bacaan untuk memahami hal tersebut. Oleh karena itu, kehadiran buku ini menjadi semacam bekal untuk setiap pelayan semakin memahami apa itu parjumatanganan, mengapa itu menjadi sesuatu yang penting, bagaimana caranya dan apa dampaknya.
Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba
Ephorus GKPS
Parjumatanganan adalah suatu aksi nyata pelayanan yang sangat efektif dan juga efisien dalam melakukan tugas gerejawi. GKPS telah mengaturkan tugas itu adalah tanggung jawab dari Sintua di GKPS dengan ketentuan bahwa seorang Sintua bertugas untuk melayani atau memerhatikan kehidupan 4 keluarga di lingkungannya. Tujuannya adalah agar setiap warga jemaat merasakan pelayanan yang nyata dari gereja. Untuk itu mereka yang akan menjalankan pelayanan itu harus dibekali dengan baik dan terencana.
Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe
Sekretaris Jenderal GKPS
Parjumatanganan adalah salah satu yang khas di GKPS: familiar dan selalu ada dalam setiap program kerja di jemaat. Tapi di sisi lain menjadi ambivalen, jika kita melihat data persekutuan di jemaat yang menunjukkan angka yang tak pernah menyentuh 50-60 persen kehadiran di setiap kebaktian. Maka, mengangkat kembali program Parjumatanganan dan Parguruan ini adalah wajah baru dan nafas baru sebagai wujud dari revitalisasi ber-GKPS. Dampak dari program ini jika diimplementasikan dengan baik, akan memperlihatkan organisasi gereja yang sehat, sekaligus juga memperlihatkan ketaatan pada Firman Tuhan, melakukan Amanat Agung di Matius 28:19-20. Buku mengajak kita bergumul bahwa tugas kita belum tuntas, kita tidak boleh berdiam diri.
Pdt. Posma Purba, S.Th
Kepala Penelitian dan Pengembangan GKPS
Buku ini menawarkan strategi GKPS merevitalisasi zending ke dalam. Penulis buku ini adalah para teolog GKPS, dosen Sekolah Tinggi Teologi dan Universitas Kristen, serta Komisi Teologi PGI. Dalam buku ini pembaca akan menemukan: penegasan dan pendalaman bahwa parguruan dan parjumatanganan telah menjadi terminologi eklesiologi GKPS (dulu bernama HKBP-S) sejak tahun 1930-an, parguruan adalah panggilan agung bagi gereja – “jadikanlah segala bangsa murid-Ku”, peran sentral keluarga di Perjanjian Lama dan gereja rumah di Perjanjian Baru sebagai pondasi parguruan, sejarah parguruan dan parjumatanganan di GKPS, eksplorasi parguruan secara Alkitabiah, model parguruan Israel dan Yahudi, rancang bangun parguruan dan parjumatanganan interdisiplin yang diperkaya dari beragam perspektif dan teologi, model parguruan Rheinische Missionsgesellschaft (RMG), model parguruan persekutuan mahasiswa, model parguruan namaposo dan rekomendasi model-model parguruan yang relevan dalam konteks ke-Indonesia-an.
Pdt. Parulihan Sipayung, Ph.D
Kepala Bagian Perencanaan Litbang GKPS