“Kekasih simpananmu sedang bersamaku sekarang. Datanglah kemari atau …”
“Kau ingin membunuhnya?” Potong Baek Hyun cepat. “Lakukan saja!” Tegasnya penuh amarah.
“Ah … ha ha ha … Hei, hei … apa kau pikir aku sebodoh itu? Bukankah lebih menyenangkan bila aku menikmatinya di atas ranjang dari pada membunuhnya? Jika aku bosan aku bisa saja memeliharanya dan menyewakannya sebagai budak pemuas nafsu untuk mendapatkan uang bukan?”
Baek Hyun mengepalkan tangannya dengan mata yang terpejam rapat. “Apa maumu?” Tanyanya geram.
“Mauku …? Jika kau tak mau hal yang kukatakan itu terjadi, datanglah kemari dan tidurlah dengannya. Lakukan itu sementara aku akan menjadi sutradara terbaik yang akan mempertontonkanmu di seluruh penjuru bumi. Bagaimana? Kau ingin yang mana? Apakah kau ingin menikmatinya sendiri terlebih dahulu atau membiarkanku menikmatinya sepuasku? Ah … aku dengar kau belum pernah tidur dengannya bukan? Tentu hal ini akan sangat menyenangkan. Aku bersumpah dan berjanji, jika kau mau datang dan melakukan semuanya sampai selesai, aku akan melepasmu juga Hana. Aku bersumpah tidak akan pernah mengganggu kalian lagi seumur hidupku. Karena apa? Karena kita sudah impas.”