Rp0 0 Cart
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
Rp0 0 Cart
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
  • Blog Penerbit
  • Testimoni
  • Toko Buku
SKU nur-hidayah Genre Semua

PEREMPUAN, AGAMA, DAN KEBEBASAN

Nama Penulis : Nur Hidayah
Judul Buku : PEREMPUAN, AGAMA, DAN KEBEBASAN
ISBN : Proses
Cover : Soft cover 
Halaman : 117 halaman
Ukuran : 14 x 21 cm
Penerbit : CV. Karya Bakti Makmur Indonesia

Rp0

PEREMPUAN, AGAMA, DAN KEBEBASAN

Sinopsis

Dalam perjalanan panjang sejarah perempuan, agama telah memainkan peran yang kuat dalam membentuk identitas, peran, dan hak-hak mereka dalam masyarakat. Namun, sering kali agama juga telah digunakan sebagai alat untuk mengekang, membatasi, bahkan menindas perempuan. Di tengah dinamika ini, pembebasan perempuan menjadi sebuah perjuangan yang tidak hanya melawan struktur kekuasaan yang eksplisit, tetapi juga memperjuangkan interpretasi yang inklusif dan progresif terhadap ajaran agama.
Buku ini menggali kompleksitas hubungan antara perempuan, agama, dan pembebasan. Dengan mengeksplorasi teks-teks suci, praktik keagamaan, dan narasi sejarah, di sini berusaha untuk memahami bagaimana agama memengaruhi kehidupan perempuan secara individual dan kolektif. Namun, lebih dari itu, juga bertujuan untuk merangsang pemikiran kritis tentang bagaimana agama dapat menjadi sumber pembebasan bagi perempuan, bukan alat penindasan.
Negara memang memiliki peran besar sekaligus tanggung jawab dalam melakukan “pemberdayaan” perempuan, bukan sebaliknya “pemperdayaan” (baca: eksploitasi). Karena terhadap masalah ini negara memiliki peran ganda: memperdaya atau memberdaya. Di sini maka perlu ada good will dan sekaligus political will negara dalam rekayasa sosialnya. Dalam konteks ideologi agama, perlu ada gerakan pemaknaan ulang (redevine) terhadap teks. Pemaknaan ulang ini penting, sebab persoalan aktualisasi perempuan yang mengganggu selama ini adalah persoalan doktrin pemikiran agama (yurisprudensi Islam, fiqh) dan tafsir Al-Qur’an yang dianggap baku. Padahal segala jenis pemikiran agama yang diformulasikan oleh para ulama’ terdahulu tak imun kritik (konstruktif) dan perubahan.
Di sinilah maka meminjam istilah Arkoun, perlu ada desakralisasi pemikiran agama (Al-Lataqdis, Al-Fikr, Al-Diny). Anggapan yang berkembang dalam masyarakat kita adalah “bahwa perempuan itu makhluk yang sempit nalar, mudah emosi, gampang menangis dan mudah tergoda, sehingga tempat layaknya hanya di rumah, merawat anak-anak dan melayani suami.” Begitulah kondisi pemahaman masyarakat kita selama ini yang juga berangkat dari dan atas nama “agama”. Tapi setidaknya kita masih bisa “melunakkan” keyakinan itu yang juga berangkat atas nama “agama”, yaitu pemahaman teks dari perspektif setting sosial-budaya dan asbab nuzul-nya. Setidaknya persoalan yurisprudensi Islam yang mereka anut selama ini tidak dianggap memiliki kebenaran mutlak, yang tidak selamanya benar, dan pada saat yang sama mereka mau menerima pemikiran hukum Islam yang mempertimbangkan aspek-aspek lain, yaitu kemaslahan umat.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “PEREMPUAN, AGAMA, DAN KEBEBASAN” Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Produk Terkait

  • TIPS JITU BERTERNAK AYAM JOPER

    TIPS JITU BERTERNAK AYAM JOPER

    Dinilai 5.00 dari 5
    Baca selengkapnya
  • SUKSES BERBISNIS IKAN BANDENG

    SUKSES BERBISNIS IKAN BANDENG

    Baca selengkapnya
  • ENSIKLOPEDI KUBIS

    ENSIKLOPEDI KUBIS

    Baca selengkapnya
  • ENSIKLOPEDI CABAI

    ENSIKLOPEDI CABAI

    Baca selengkapnya

Bagikan:

Loading

  • Tentang Penerbit
  • Hubungi
  • Privacy Policy
  • Tentang Penerbit
  • Hubungi
  • Privacy Policy

© 2022 All Rights Reserved.

Lagi banyak PROMO, dan hanya dikenakan biaya CETAK Tutup