Eksistensi Tuhan: Perspektif Psikologi Al-Qur’an menghadirkan sebuah gagasan penting mengenai krisis makna dan kekosongan spiritual yang melanda psikologi modern. Psikologi kontemporer—yang berkembang dalam tradisi Barat sekuler—sering kali meminggirkan aspek ketuhanan, memusatkan perhatian hanya pada perilaku, biologis manusia, atau potensi diri. Aliran besar seperti psikoanalisis, behaviorisme, humanisme, hingga psikologi transpersonal, dinilai belum mampu menawarkan pemahaman yang utuh tentang manusia sebagai makhluk yang memiliki dimensi spiritual terdalam.
Terinspirasi dari pemikiran Malik Badri, buku ini mengkritik kuatnya dominasi paradigma psikologi modern yang cenderung memisahkan manusia dari akar spiritualnya. Penulis menegaskan pentingnya menghadirkan kembali nilai-nilai Islam dalam memahami jiwa dan dinamika batin manusia.
Dengan menguraikan konsep-konsep kunci dalam Al-Qur’an seperti fitrah, nafs, dan kesadaran ketuhanan, buku ini menawarkan perspektif integral tentang eksistensi Tuhan sebagai realitas objektif yang menjadi kebutuhan esensial bagi kesehatan jiwa. Pembaca diajak menyelami bagaimana Al-Qur’an memandang manusia secara holistik—menghubungkan tubuh, akal, dan ruh—serta bagaimana pendekatan ini mampu mengisi kekosongan spiritual yang tidak mampu diatasi oleh teori psikologi modern. Sebuah bacaan reflektif bagi siapa pun yang mencari titik temu antara psikologi, spiritualitas, dan pencarian makna hidup