Stigma terhadap pecandu narkoba menjadi salah satu hambatan utama dalam keberhasilan rehabilitasi. Oleh sebab itu, buku ini juga menyajikan analisis kritis terhadap bagaimana narasi sosial dibentuk, bagaimana masyarakat merespons penyintas adiksi, serta bagaimana negara dapat berperan sebagai fasilitator pemulihan yang berpihak pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Penulis mengangkat beragam dinamika, termasuk fragmentasi koordinasi antar instansi, keterbatasan sumber daya manusia profesional, serta tantangan dalam reintegrasi sosial pasca rehabilitasi.
Buku yang berjudul Rehabilitasi Narkoba: Sistem, Stigma dan Solusi, kini hadir sebagai upaya intelektual dan tanggung jawab moral dalam merespons persoalan adiksi narkotika yang tidak hanya menjadi krisis kesehatan masyarakat, tetapi juga krisis moral dan krisis kemanusiaan yang kompleks di Indonesia. Buku ini disusun untuk menguraikan secara argumentatif dan komprehensif tentang berbagai dimensi yang melingkupi sistem rehabilitasi narkoba di tanah air. Penulis memaparkan bagaimana kebijakan, pendekatan medis, psikososial, serta pola rehabilitasi berbasis komunitas telah dikembangkan dan diterapkan dengan segala kelebihan maupun keterbatasannya. Uraian dalam buku ini tidak berhenti pada deskripsi normatif, melainkan menelusuri secara analitis akar persoalan yang menyertai proses pemulihan pecandu—terutama berkaitan dengan stigma sosial yang masih melekat kuat dalam konstruksi masyarakat.
Selain mengulas sisi permasalahan, buku ini juga menawarkan sejumlah solusi progresif—baik melalui pendekatan berbasis hak asasi manusia, penguatan model rehabilitasi berbasis komunitas, maupun integrasi kearifan lokal dalam kerangka pemulihan. Di dalamnya, pembaca akan menemukan refleksi kebijakan, hasil riset, praktik baik, serta pemikiran-pemikiran konstruktif yang diharapkan dapat memperkaya wacana akademik dan kebijakan terkait rehabilitasi narkoba di Indonesia.