Sang Pemimpi
Minimnya biaya hidup membuat Abdullah yang menempuh pendidikan di luar provinsi harus rela berjalan kaki manakala berangkat dan pulang dari pondok pesantren. Perjalanan antara Kediri hingga Pati dapat ia tempuh selama tiga hari tiga malam. Ia hanya berbekal karak dan garam di tas ranselnya. Saat ia lelah, ia akan mencari tempat berteduh untuk beristirahat. Saat ia haus, ia akan mencari sungai atau sumber air lainnya. Saat ia lapar, ia akan merendam karak kering yang dibawanya. Setelah karak itu mekar dan empuk, ia akan meniriskan dan menaburinya dengan garam. Makanan itu cukup membuatnya kenyang dan memulihkan tenaga selama di perjalanan. Kebiasaan seperti itu ia lakukan hingga lulus dari pondok pesantren.
Kumpulan cerpen dalam buku ini berisi tentang kisah-kisah yang menghanyutkan perasaan. Kisah lika-liku kehidupan di masyarakat, baik yang pernah dilihat, didengar, bahkan dialami sendiri oleh orang-orang di lingkungan sekitar penulis.
Selamat membaca dengan segenap jiwa, dan semoga bermanfaat.