Transformasi pendidikan di era digital membawa perubahan besar dalam proses belajar mengajar melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Digitalisasi memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel, interaktif, dan personal melalui akses sumber belajar global, platform daring, serta metode seperti blended learning dan flipped classroom. Namun, perkembangan ini juga menghadirkan tantangan seperti kesenjangan digital, rendahnya literasi teknologi, serta potensi gangguan dari penggunaan gawai berlebihan.
Selain itu, pendidikan abad ke-21 menuntut peserta didik menguasai keterampilan 4C—critical thinking, creativity, collaboration, dan communication—yang sangat didukung oleh teknologi digital. Lembaga pendidikan perlu melakukan transformasi untuk memanfaatkan peluang berupa personalisasi pembelajaran, kolaborasi real-time, dan efisiensi administrasi, sambil mengatasi tantangan seperti keamanan siber, kualitas konten digital, dan pendidikan karakter dalam ruang digital.
Untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang adaptif dan berkualitas, konsep Smart School menjadi paradigma baru dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam manajemen sekolah dan pembelajaran. Digitalisasi sekolah mencakup penyediaan infrastruktur yang memadai, peningkatan kompetensi guru, penguatan etika digital, serta evaluasi berkelanjutan. Dengan sinergi antara teknologi dan peran manusia, pendidikan era digital berpotensi menciptakan lingkungan belajar yang lebih modern, inklusif, dan mampu menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.