“Tak semua orang berani menengok masa lalu. Tapi siapa yang berani berdamai dengannya, akan menemukan cahaya yang tak bisa dirampas dunia.”
Buku ini bukan tentang kisah yang megah.
Bukan pula tentang kemenangan besar.
Ini adalah perjalanan sunyi seorang anak manusia—yang tersesat, terjatuh, tersedu, lalu menemukan cahaya dalam lelahnya.
Di balik setiap fase yang tertulis,
ada getar hati yang jujur,
ada airmata yang tak sempat tumpah di depan siapa-siapa,
dan ada doa-doa yang tak selalu terucap,
tapi diam-diam dikirimkan oleh orang tua, oleh langit, oleh cinta-Nya.
“Jejak hidup ini tidak selalu lurus, tapi selalu bisa pulang.”
Jika engkau pernah merasa gagal, pernah membantah nurani,
pernah merasa jauh dari Tuhan,
mungkin engkau akan menemukan dirimu dalam halaman-halaman ini.
Ini bukan buku untuk menggurui.
Ini adalah buku untuk menemani—di tengah malam yang sepi,
atau saat kau tak tahu lagi harus mengadu kepada siapa.